Fimela.com, Jakarta Dari: Mia Mikhu
Antara mencintai dan dicintai pilih yang mana? Slalu saja aku berpikir tentang itu.
Mungkin ini cukup aneh untuk diceritakan.
Umurku 22tahun pacarku, cowok aku 21tahun. Aku kuliah jurusan seni, dia adik kelas aku namanya A.
2tahun lebih aku pacaran sm dia sampai sekarang. Banyak yang kita lalui sama-sama. Sampai akhirnya aku jenuh. Dan hubungan kita slalu ada masalah. Sampai akhirnya aku kenal sama si B umurnya 16tahun,ya terlalu muda memang tapi aku gak bisa pungkiri di 2016 aku jatuh cinta sama dia. Dia manggil aku "kakak", yah karna memang dia menganggap aku sebagai kakak dari teman sekelasnya. Adik aku satu kelas dengan si B.
Aku kenal B sejak pembuatan film pendek untuk tugas sekolahnya, dan aku sebagai penulis naskah.
Aku nyaman sama dia, aku gak tau apa ini, yang jelas sampai dengan sekarang debar itu gak pernah berubah. Aku sempat jadian sm si B 2 minggu pas putus sama si A. Tapi aku balikan lagi sama si A, karna aku gak tega liat A masuk rmah sakit, dia sakit gagal ginjal. Dia butuh aku.
Jujur, rasaku ke dia hanya sebatas khawatir kalau dia sakit, kepedulian aku besar untuk dia. Walapun dia gak tau itu. Dan gak tau aku sempat jadian sama Si B.
Sampai sekarang aku masih berhubungan sama B, debar aku gak prnah berubah setiap brtemu B, dia buat aku tertawa sampai aku gak pernah bisa menangis di depan dia, sekalipun ada ribuan rasa sedih yang aku simpan. Tapi aku tau dia gak akan mencintai aku, seperti A mencintai aku.
Dia memang dari awal menanggap aku "kakak". Yah inilah lelucon cinta paling bodoh. Atau mungkin aku yang sakit jiwa. Tapi aku mencintai B tidak untuk dia bisa membalas perasaanku, dia masih sangat muda dan masih akan mengenal jatuh cinta pada perempuan lainnya. Dia masih bebas untuk itu.
Tapi satu hal, aku gak mau kehilangan bahagia disamping B, aku gak mau kehilangan dia.
Disamping itu aku juga harus memikirkan A, dia berkorban sama aku slama ini, hanya saja ada beberapa alasan pribadi yang membuatku kadang ragu bisa "hidup" sama si A.
Aku percaya aku gak bisa mencintai ke dua duanya, tapi aku bisa menyayangi kedua duanya. Aku masih belum menyadarkan perasaanku sendiri. Yang mana yang sebenarnya aku cinta.
Advertisement
BACA JUGA
***
Dear Mia,
bertahan hanya karena rasa kasihan itu sebuah perbuatan yang jahat dalam urusan cinta. Jika hatimu memang cenderung kepada B, pilih lah dia. Si B mencintaimu atau tidak itu perkara lain, terima lah itu sebagai konsekuensi atas pilihanmu. Mungkin terkesan berat dan merugikanmu karena kamu melepaskan orang yang mencintaimu untuk orang yang kamu cintai, tapi tidak mencintaimu balik. Setidaknya, pilihan yang satu ini tidak membuatmu menyakiti orang lain.
Iya, memang si A pun akan merasa tersakiti dengan pilihanmu. Tapi rasa sakit yang ia terima itu bukan sebuah hal yang dengan sengaja kamu timbulkan seperti jika kamu terus menerus memikirkan B sambil di sisi lain pacaran dengan A hanya karena rasa kasihan. Ketahuilah, rasa kasihan adalah seburuk-buruknya alasan untuk mempertahankan hubungan.
Pengorbanan dalam cinta merupakan hal yang wajar. A melakukan itu karena dia mencintaimu, meski kebaikannya tetap tidak bisa membuat kamu yakin padanya.
Pikirkan juga apakah kamu memiliki keinginan menikah dalam waktu dekat ini? Apakah dengan salahs atu di antara keduanya? Jika tidak, maka hal ini sebaiknya tidak kamu biarkan pusing berlarut-larut. Di umurmu yang sekian, masih banyak hal yang bisa kamu kejar di luar urusan percintaan, lho. Jangan terpaku pada cinta-cintaan yang ini saja, nanti bisa menutup jalanmu untuk bertemu jodohmu yang sesungguhnya.
Kalau memang masih penasaran antara si A dengan si B, pilihlah salah satunya segera, lalu jalani pilihanmu, apapun itu risikonya. Semangat, Mia! Hidup memang selalu tentang pilihan. :)
Â
Â
***
Punya masalah percintaan yang bikin galau? Curhatin aja! Kirim curhatanmu ke redaksi@bintang.com. Jangan lupa tulis subject emailnya: CURHAT PEMBACA BINTANG, ya. Curhatanmu akan dijawab dan kamu bisa lihat jawabannya di www.bintang.com/relationship. Ditunggu!