Bunuh Diri dan Pemerkosaan Bukanlah Bahan untuk Becandaan

Fimela.com, Jakarta “Gua mah kalau jadi lu udah bunuh diri. Gua perkosa juga lu.” Bagi sebagian orang becandaan seperti itu mungkin terdengar biasa-biasa saja, tapi apakah dua hal tersebut adalah bahan yang tepat untuk dijadikan sebuah becandaan? Seorang netizen bernama NJ dalam situs Boards.euw.leagueoflegends mencurahkan kekesalannya terhadap orang-orang yang suka sekali menggunakan pembahasan “bunuh diri” dan “pemerkosaan” sebagai bahan untuk candaan.

“Bagiku itu tidak lucu. Bahkan itu bukanlah hal lucu yang bisa dijadikan bahan untuk tertawa,” tulis NJ seperti dilansir dari situs Boards.euw.leagueoflegends, Jumat (28/7/2017). Kamu bertanya-tanya kenapa NJ sangat marah? Inilah jawabannya,”Dua tahun yang lalu, aku diperkosa oleh seorang teman dekat. Kamu pikir itu lucu?” Ya, sebuah fakta yang sangat menyedihkan dan menakutkan diungkapkan oleh NJ. Ia pernah menjadi korban pemerkosaan.

“Aku tahu itu mengerikan. Sejak kejadian itu, kesehatan mentalku memburuk bahkan lebih buruk lagi, aku bahkan pernah mencoba bunuh diri dua kali. Kamu pikir itu lucu? Seseorang sedang merasa sangat terpuruk dan tak tahan dengan cara orang lain memperlakukan mereka, mereka ingin mengakhiri hidup mereka.”

Tak hanya NJ, Madeline Wahl dalam The Blog milik Huffingtonpost pun juga sempat membahas persoalan yang sama. “Saya punya teman dan kenalan teman-teman saya yang telah diperkosa dan mengalami kekerasan secara seksual. Saya dengan sabar mendengarkan ketika mereka menceritakan pengalaman mereka tentang apa yang terjadi, atau apa yang seharusnya terjadi, dan apa yang tidak akan pernah terjadi,” tulis Madeline.

Di Amerika Serikat, seseorang mendapatkan kekerasan secara seksual setiap dua menit, namun sepertinya ada sebagian orang yang masih berpikir bahwa pemerkosaan atau pun kekerasan seksual adalah sesuatu yang lucu dan bisa jadi bahan candaan. Masih ingin mengangkat topik pemerkosaan atau bunuh diri sebagai bahan candaan?