Fimela.com, Jakarta Liang Bua, namanya berarti lubang sejuk dalam bahasa Manggarai. Nuansa teduh dari pepohonan yang berada di mulut gua seakan jadi alasan tempat ini dikatakan demikian. Mengingat ukurannya yang demikian besar, sebagaimana dikutip dari indonesia-tourism.com (26/7/2017), tempat ini sempat jadi tempat ibadah dan 'gedung' sekolah.
Tapi, Liang Bua terkenal karena jadi tempat di mana rangka tubuh kuno berukuran kecil yang kemudian lebih di dengan nama hobbit ditemukan. Terkubur di tanah sedalam enam meter, masih banyak perdebatan soal usia fosil tersebut. Namun, beberapa ada yang mengatakan kalau ia sekurang-kurangnya hidup 30.000 dan 18.000 tahun silam.
Advertisement
BACA JUGA
Berlokasi sekitar 14 kilometer dari pusat kota Ruteng, kalau mau datang ke gua ini, kamu bisa naik bemo atau truk yang biasa lewat. Namun, jadwal mereka tentatif. Jadi, lebih disarankan membawa kendaraan sendiri agar tak mengalami kesulitan, bak saat pergi maupun pulang.
Gua ini setengahnya merupakan aliran sungai. Tapi sebelum kamu meraih bagian itu, ruang besar dengan stalaktit stalagmit lah yang akan mendominasi pemandangan. Sesaat setelah batu karst jadi atap, kamu pasti kagum akan ukiran dan bentuk alami Liang Bua.
Dengan menapaki langkah di sini, kamu mungkin jadi bisa membayangkan gajah, komodo, dan hobbit pernah hidup di sini ribuan tahun silam. Kalau ingin meneruskan penjelajahan, kamu juga bisa datang ke gua di sekitar Liang Bua, yakni Gua Talang dan Gua Tanah. Cukup berjalan kaki, kamu sudah bisa sampai di dua gua tersebut.
Jangan lupa untuk menyewa jasa pemandu bila ingin menelusuri Liang Bua supaya perjalanan lebih aman dan nyaman. Berjalan di dalam gua, kamu akan melihat pesona lain Ruteng yang mungkin tak banyak dibicarakan orang.
Meski terkesan agak seram, tapi sebenarnya kunjungan ke Liang Bua sangatlah menyenangkan. Kamu jadi punya memori kalau Flores tak hanya soal desa d atas awan, pun tak melulu soal pesisir memukau.