Fimela.com, Jakarta Setiap hubungan pasti mengalami naik-turun dalam perjalanannya. Nggak mungkin selalu tenang dan bahagia tanpa diterpa masalah. Sesekali, kerikil itu ada dan bikin kamu kesandung. Bahkan nggak jarang bukan cuma kerikil yang mengganggu, tapi batu besar menghalangi dan membuatmu berpikir jalan itu buntu.
BACA JUGA
Advertisement
Dalam hubungan, selalu ada dua pilihan. Bertahan atau berjuang. Tapi untuk mengambil keputusan antara dua itu nggak selalu mudah, malah banyak sulitnya. Saat situasi menyudutkan kamu di hadapan dua pilihan tersebut, kamu harus mempertimbangkannya baik-baik. Memikirkan segala hal, baik yang pernah terjadi maupun mungkin akan terjadi jika kamu mengambil salah satu dari kedua pilihan tersebut.
Bagi beberapa orang, pilihan bertahan atau berjuang terlalu menakutkan. Kalau sudah begitu, mereka hanya akan pasrah, membiarkan waktu yang mengambil keputusan itu untuk mereka. Padahal sebenarnya bukan waktu, tapi pasangannya lah yang akhirnya--dengan terpaksa--mengambil keputusan sendiri karena dia tidak bisa bersikap dengan tegas.
Well, kondisi seperti ini akan sangat menyiksa pasangannya. Mengakhiri hubungan itu mungkin akan membuatnya tersakiti, tapi membiarkannya terombang ambing tanpa kejelasan akan jauh lebih menyakiti. Sebagai pelajaran, kalau kamu yang berada di posisi galau antara dua pilihan tersebut harusnya kamu tidak melakukannya karena sudah tahu akan menyakiti pasanganmu. Jika sebaliknya, pelajari gelagat pasanganmu. Pasti tampak dari sikap juga omongannya, kalau dia ingin putus tapi nggak berani mengungkapkannya langsung.
Kalimat-kalimat yang Menandakan Pacarmu Hampir Mau Minta Putus
1. "Aku nggak ngerti hubungan kita ini mau digimanain lagi biar nyenengin."
2. "Nggak usah hubungin aku dulu, aku lagi pengin sendiri."
3. "Aku butuh tenang, mending kita nggak usah ketemu dulu. Nggak tahu sampai kapan."
4. "Aku capek ngadepin kamu yang kayak gini, nggak pernah berubah."
5. "Kalau menurut kamu aku nggak bisa jadi pacar yang baik, silahkan cari yang lain yang bisa nurutin mau kamu."
Kalau dia nggak berani mengambil keputusan, berarti kamu yang harus lebih banyak aktif mengambil kendali. Kamu harus tahu ke mana arah dari ini semua dan segera tujukan ke sana. Jangan buang-buang waktu untuk bertahan dalam hubungan yang terombang-ambing tanpa arah.Â