Fimela.com, Jakarta Banyaknya kasus bullying yang terjadi akhir-akhir ini tentunya telah membuat cemas banyak orang, tidak hanya para orangtua, tapi juga anak-anaknya sendiri. Ya, siapa juga yang tak takut kalau tiba-tiba saja ada sekelompok orang yang berdiri mengelilingimu lalu berteriak, mengolok-ngolokmu.
BACA JUGA
Advertisement
“Lu tuh be** ya. Gua kan udah bilang kalau lu nggak boleh deketin dia.” Kira-kira begitulah kalimat yang sangat sering diucapkan oleh para pelaku bullying yang videonya dapat kita tonton di media sosial atau pun situs berbagi video. Ini juga satu hal yang membingungkan, apa maksudnya ya pakai rekam-rekam aksi kekerasan yang pastinya tak usah diberitahu kita pun sadar kalau itu adalah sesuatu yang salah dan akan membuat heboh jika benar-benar tersebar.
Hayooo, kamu para pelaku bullying coba kasih tahu ke kita-kita, maksudnya apa sih ngerekam-rekam aksi bullying yang kalian lakukan, lalu dengan bangganya kalian unggah ke media sosial? Mungkin kalian berpikir kalau yang nonton orangnya itu-itu saja, orang yang cuma kalian kenal. Tapi, nggak semua orang yang mengenal kamu itu suka dengan aksi yang kamu lakukan.
Dan tersebarnya video tersebut bisa jadi sebuah bentuk penolakan orang tersebut. Dia nggak suka dengan aksi yang kamu lakukan, tapi dia bingung harus bagaimana dan jalan termudah satu-satunya adalah dengan meng-upload video tersebut ke media sosial. Apakah yang mengunggah video tersebut dan menyebarkannya salah? Ya, itulah yang akan juga menjadi pembahasan serius masyarakat di dunia maya. Silahkan jawab sendiri.
“Dulu juga banyak pasti orang-orang yang jadi pelaku bullying, ngerjain teman hingga habis-habisan. Tapi, ya nggak direkam dan disebarluaskan seperti sekarang ini,” ucap seorang teman yang kalau dipikir-pikir memang ada benarnya juga. Dan mungkin kamu sekarang-sekarang ini sering mendengar teman bicara seperti itu.
Bullying memang sepertinya sudah menjadi tradisi bagi sebagian orang, orang-orang yang ingin menunjukkan kalau ia lebih dalam segala hal. Lebih cantik, lebih pintar, lebih popular. Buat kamu yang suka mem-bully, percayalah karma itu ada…
Advertisement
Jangan Hanya Diam
Kamu pasti pernah mendengar para orang tua berbicara seperti ini,”Kalau kamu nggak salah, maka kamu nggak boleh takut.” Hmmm, entah kenapa kalimat itu pula yang langsung ada di kepala ketika melihat video para pelaku bullying. “Kok korbannya diem aja ya? Kalau gua mah udah gua jitak tuh,” ujar beberapa orang teman.
Ya, siapapun sepertinya akan gemas melihat kelakuan para pelaku bullying, apalagi jika melihat si korban diam saja. Bukannya mengajarkan untuk melawan, si korban pastinya ada dalam posisi yang serba salah. Mau melawan, tapi cuma sendirian, maka pilihan yang mungkin sedikit menguntungkan adalah diam dan mengikuti apa yang para pelaku bullying inginkan.
Tapi, nggak ada salahnya kok untuk melawan apalagi jika kamu berada diposisi yang benar, kamu tidak salah. Cobalah untuk berontak dan teriak atau berlari, setidaknya jangan diam dan menerima semua yang “diberikan” oleh orang-orang yang mungkin saja tidak kamu kenal dengan baik.