Fimela.com, Jakarta Video berdurasi 14 detik yang memperlihatkan sekolompok mahasiswa dari Universitas Gunadarma tengah mem-bully rekan mereka yang berkebutuhan khusus kini masih menjadi viral. Banyak masyarakat yang menyayangkan kejadian tersebut, termasuk para alumni dari Universitas Gunadarma itu sendiri.
BACA JUGA
Advertisement
Salah satu alumni Universitas Gunadarma yang juga kebetulan dari jurusan yang sama dengan korban MF, yakni Sistem Informasi, Putri Afrilia mengaku sangat sedih ketika melihat video tersebut. “Miris juga sih, ibaratnya kan ini anak (pelaku) sudah malu-maluin nama kampus. Tapi, menurut aku itu sifat buruk yang dimiliki mahasiswanya sendiri. Masih kebawa-bawa hawa di SMA-nya mungkin, yang aku dengar katanya si pelaku mahasiswa baru, angkatan 2016,” jelas Putri saat dihubungi Bintang.com, Selasa (18/7/2017).
Putri pun menjelaskan kalau kejadian seperti ini baru yang pertama kali terjadi di Gunadarma. “Dulu nggak ada. Kami semuanya baik-baik aja kok. Kita sesama mahasiswa ya suka bercanda, tapi nggak sampai parah. Ini sepertinya yang ng-upload videonya juga bangga, mungkin dipikirnya bakalan nambah followers kali, nggak mikirin dampaknya kayak gimana,” ungkap Putri.
Mahasiswi angkatan 2011 itu pun bercerita jika dulu saat masih kuliah di Gunadarma ia pun memiliki seorang teman yang berkebutuhan khusus. “Dulu, saya juga punya teman yang berkebutuhan khusus, bahkan seangkatan, dan sekelas. Tapi kami semuanya berhubungan baik, malah saling membantu kok. Nggak ada yang kelakuannya aneh-aneh,” cerita Putri.
“Makanya ini tuh sebenarnya tergantung pribadinya aja. Saya sih dan mungkin semua teman-teman alumni juga berharap kejadian seperti ini nggak ada lagi. Jangan sampai ada kejadian lain yang bikin malu Gunadarma. Mending buatlah prestasi,” tambah Putri. Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menjelaskan, pihaknya sudah menyelesaikan kasus perundungan atau bullying terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus yang terjadi di Universitas Gunadarma, Jakarta.
"Kasus perundungan yang terjadi di Universitas Gunadarma sudah diselesaikan. Begitu kasusnya muncul, kami langsung meminta agar pihak universitas menindaklanjutinya," ujar Nasir saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) IV Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (AB-PTSI) di Seminyak, Kabupaten Badung, Bali, Senin (17/7/2017), seperti dikutip dari Liputan6.com, Selasa (18/7/2017). Berita selengkapnya kamu bisa baca di sini.