Fimela.com, Jakarta Kabar soal Telegram, aplikasi messenger yang diblokir oleh pemerintah Indonesia sepertinya masih menjadi berita hangat. Diciptakan oleh kakak beradik Pavel Durov dan Nikolai Durov, Telegram adalah sebuah layanan pesan instan terenkripsi yang membungkus konten agar tak bisa diketahui oleh siapapun juga, termasuk oleh perusahaannya sendiri.
BACA JUGA
Advertisement
Kerahasiaan yang sangat terjaga tersebut nyatanya sempat menimbulkan beberapa masalah untuk Pavel Durov. Telegram dianggap sebagai media komunikasi yang aman untuk para teroris. Oleh karena itu, sebelum di Indonesia, Telegram sudah terlebih dahulu diblokir di Rusia, Cina, Iran, Saudi Arabia, dan Bahrain.
Untuk di Indonesia sendiri aplikasi messenger yang satu ini memang kalah populer dari aplikasi pengiriman pesan yang lainnya. Tapi Telegram diketahui juga memiliki beberapa kelebihan lain sehingga setiap hari para penggunanya terus bertambah. Beberapa kelebihan tersebut yakni, groups pada Telegram memiliki kapasitas hingga 1000 orang dan fitur sticker yang menggunakan format webP ditampilkan lima kali lebih cepat dibandingkan dengan aplikasi messenger lainnya.
Lalu kira-kira sampai kapan Telegram diblokir di Indonesia? Dilansir dari Liputan6.com, Senin (17/7/2017) Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menjelaskan bahwa pemblokiran layanan pesan singkat (Telegram web) dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan.
"Pemblokirannya ya sekarang diblokir. (Sampai kapan diblokir) Ya belum tahu," ujar Rudi di Aryaduta Hotel Jakarta, Jumat (14/7/2017) malam. Sementara itu masyarakat dunia maya, khususnya mereka yang berasal dari Indonesia dan menggunakan aplikasi Telegram hingga kini masih membanjiri kolom komentar Instagram Pavel Durov dengan hashtag atau tanda pagar #savetelegramindonesia.