Cinta Itu Bentuk Penghormatan, Jadi, Jangan Mau jadi Selingkuhan

Fimela.com, Jakarta Cinta memang memiliki kekuatan maha dahsyat nan tak terukur, sehingga mampu membuat seseorang melakukan hal-hal yang sebelumnya tak pernah terpikirkan, bahkan sekali pun itu merupakan hal yang di luar batas wajar.

Karena cinta, seseorang bisa merelakan dirinya terjebak dalam hubungan bersama seseorang yang berada ratusan, bahkan ribuan hingga ratusan ribu kilometer jauhnya dari tempat ia berada. Karena cinta, seseorang bisa mengesampingkan soal restu orang tua. Karena cinta pula, adat istiadat mengenai pernikahan yang selama ini digenggam keluarga secara turun menurun, bisa jadi kalah penting.

Terkadang perilaku orang yang lagi jatuh cinta bikin orang lain yang melihatnya berdecak heran dan bergumam, "ada ada saja," tapi, ya begitu lah cinta. Sebuah hal absurd yang bisa mendorong seseorang bertindak gila. Namun harus dipahami, bahwa kedudukan cinta itu tinggi dan suci. Semestinya ia membawa kedamaian bagi semua yang merasakannya. Cinta itu sebuah bentuk penghormatan, dan dicintai itu selayaknya membuatmu merasa terhormat, bukan sebaliknya. Jadi, segila-gilanya kamu karena cinta, kamu harus tetap pakai logika agar tidak menjatuhkan kehormatanmu sendiri. Seperti misalnya; dengan menjadi selingkuhan.

Kita memang tidak bisa sepenuhnya mengontrol hati dan cinta kita ini jatuh ke siapa, tapi tentu saja kita bisa memilih akan bagaimana langkah selanjutnya. Segera putar haluan, atau biarkan saja mengikuti arus?

Ya, tak jarang seseorang memilih 'jalani saja dulu', seakan dia akan mampu memutarbalikkan hatinya lagi dengan mudah nanti ketika perjalanan sudah terlampau jauh.

Ada beberapa kasus di mana seseorang terpaksa "harus" menjadi selingkuhan terlebih dahulu, sambil berjuang bersama untuk mendapatkan status resmi. But, hey, seperti itukah cara memperjuangkan cinta?