Pacarmu Ketahuan Bohong? Begini Cara Elegan Menanggapinya

Fimela.com, Jakarta Selain cinta, kejujuran dan kepercayaan juga dibutuhkan dalam hubungan. Namun antara kejujuran dan kepercayaan ini selalu berkesinambungan. Saat awal menjalin hubungan, mungkin seseorang memang harus berinvestasi kepercayaan. Setelah itu, kejujuran lah yang merawatnya.

Hubungan yang didasari kejujuran dari kedua belah pihak akan memiliki kepercayaan terhadap satu sama lain yang kian menguat seiring berjalannya waktu. Sebaliknya, tanpa kejujuran, kepercayaan yang ada di awal takkan tumbuh, yang ada hanya akan semakin layu kemudian mati.

Memang, menjaga itu sulit. Sesekali kamu akan tergoda untuk berbohong karena pada saat itu kamu pikir, itu adalah kebohongan kecil; yang kalau kamu simpan rapat-rapat, takkan tercium dan merusak hubunganmu. Tanpa sadar, kebohongan kecil itulah yang paling banyak merusak dan menghancurkan, karena sering disepelekan.

Sesekali juga kamu harus dihadapkan pada kebohongan pacarmu, yang mungkin tidak bisa kamu terima, tapi juga membuatmu bingung bagaimana harus memaafkannya.

Tiada orang yang suka dibohongi, kecuali kalau dibohongi untuk tiba-tiba diberi kejutan saat ulang tahun, atau lamaran. Ya, kan? Sekali dibohongi, sulit rasanya untuk mempertahankan kepercayaan agar tetap utuh seperti sedia kala. Tapi situasi tersebut merupakan ujian, kalau berhasil dilewati, kalian akan naik level.

Kalau bekerja sama, kalian pasti bisa melewatinya kok. Apa lagi kalau kalian berdua memang saling cinta sejak awal, bukan cuma membangun hubungan untuk kesenangan sesaat saja.

Saat Pacarmu Ketahuan Bohong, Hadapi dengan Cara Ini

1. Pastikan kamu tahu kebenarannya. Jangan cuma berasumsi dan mengarang-ngarang cerita sendiri. Sebaiknya kamu cari bukti, kalau perlu minta keterangan saksi.

2. Jangan langsung mengonfrontasinya, pikirkan dulu matang-matang dengan cara apa kamu ingin membuka kebohongannya. Ingat, kebohongannya mungkin mengubah caramu memandangnya. Tapi apa yang kamu lakukan setelah kebohongan itu kamu ungkap itu akan mengubah 'iklim' dalam hubugan kalian.

3. Tetap tenang, persiapkan diri dengan segala kemungkinan. Bisa saja apa yang kamu pikirkan tidak seburuk kenyataannya, bisa juga kenyataannya tidak seburuk yang kamu pikirkan. Tapi, pikiran dan hati yang tidak tenang bisa memperburuk apapun fakta yang ada. Makanya kunci utamanya adalah kamu harus tenang dulu.

4. Siapkan argumen jika bukti yang kamu dapat sudah kuat. Ini penting untung bersiap menghadapi sangkalannya atas pertanyaan dan bukti-bukti yang kamu beberkan.

5. Fokus pada solusi. Kamu dan dia tidak bisa mengulang waktu untuk menghindari kesalahan itu, tapi kamu dan dia bisa menyelesaikannya saat ini, serta menjadikannya pelajaran untuk waktu-waktu ke depannya agar kesalahan serupa tidak terulang lagi.

Berbesar hatilah untuk menerima apa yang terjadi sebagai bagian dari kisah percintaan yang kalian jalani. Semua orang bisa melakukukan kesalahan, tapi semua orang juga bisa belajar, bisa bertoleransi. Kalau dalam pembicaraan ini kamu melihat penyesalannya serta kesungguhannya untuk belajar, tidak ada salahnya untuk memaafkan. Lanjutkan perjalanan kalian, sesekali tersandung dalam hubungan itu biasa. :)