Fimela.com, Jakarta Setiap orang pasti selalu punya setidaknya satu teman yang jarang muncul di momen-momen penting dalam hidupnya, tapi selalu datang padanya saat si teman tersebut butuh sesuatu hal yang penting. Memang menyebalkan sekali teman yang seperti ini, bahkan entah dia layak disebut teman atau tidak.
BACA JUGA
Advertisement
Teman yang baik memang tak harus selalu ada setiap saat di sisi kita atau selalu hadir dan terlibat dalam momen-momen penting kita. Ada kalanya ia absen, tapi sekalipun raganya tak ada bersama kita, kita akan tetap merasakan energi negatif dari dia untuk mendukung kita sekalipun hanya melalui teks atau telepon.
Lain hal dengan teman yang satu ini. Kehadirannya musiman seperti durian. Dia hanya akan tampak banyak di sekitarmu kalau ada perlunya, sebaliknya jika tidak, dia hampir tidak bisa ditemukan. Dia tidak bisa diandalkan, segala yang dia tawarkan saat "ada butuhnya" dan mendekatimu itu semu. Ia akan hilang saat sudah berhasil mendapatkan apa yang dibutuhkannya.
Awalnya mungkin kamu takkan menyadari, atau sekalinya menyadari kamu masih anak merasa baik-baik saja seperti tidak ada salahnya. Tunggu sampai kamu berada di posisi "butuh" dia dan dia mencampakkanmu begitu saja. Kalau sudah merasakan dicampakkan olehnya, kamu pasti geram dengan segala perilakunya.
Tak mengapa, jadikan saja itu sebagai pelajaran agar selanjutnya kamu lebih berhati-hati menghadapi teman seperti itu.
Advertisement
Cara Menghadapi Teman yang Cuma Datang Saat Ada Butuhnya
1. Selama kamu tidak merasa dirugikan, bantu saja. Pasti ada satu sisi dalam hatimu yang merasa ingin selalu membantunya karena dia adalah temanmu, atau karena alasan sesederhana "membantu yang membutuhkan". Kalau perasaan seperti itu lebih kuat dalam hatimu dibandingkan merasa terganggu karena dia cuma datang saat butuh, ya dibantu saja.
2. Kalau sudah keterlaluan, tunjukkan sikap dinginmu saat dia sudah menunjukkan tanda-tanda ingin meminta bantuan. Ini adalah opsi jika kamu sudah merasa muak dan malas dengan perilakunya terhadapmu, namun belum sampai hati untuk mengatakan secara blak-blakan. Menghindari adalah salah satu cara aman untuk tidak lagi terjebak dalam "permainan"-nya.
3. Sesekali tegur dia, mungkin saat kamu butuh bantuannya dan dia menolak kamu bisa sedikit mengungkit bahwa kamu sudah sering membantunya. Memang terkesan pamrih, tapi ini akan jadi titik balik bagi hubungan-datang-cuma-kalau-ada-butuhnya yang dia jalin denganmu selama ini. Entah dia akan sadar dan berubah jadi lebih baik, atau dia akan mencoret namamu dari daftar orang yang bisa dia mintai bantuan.
Apakah artikel ini mengingatkanmu pada salah seorang teman yang cuma datang padamu saat ada butuhnya saja?