Fimela.com, Jakarta Lika-liku hubungan percintaan memang selalu ada-ada saja dramanya. Pacaran, drama. Putus, drama. Sampai sudah jadi mantan, tetap ada dramanya juga. Meski alur dramanya berbeda-beda, namun tetap saja namanya drama. Kamu jadi semacam terjebak dalam lingkaran setan dengannya kalau dari masih pacaran, putus, sampai jadi mantan nggak lepas dari drama.
BACA JUGA
Advertisement
Drama mantan itu berupa-rupa, namun umumnya, si mantan jadi orang ketiga di hubungan baru, sih. Entah cuma kenangannya atau benar-benar kehadirannya di tengah-tengah pasangan baru, mantan selalu jadi 'musuh'. Tapi itu wajar, namanya juga mantan. Yang aneh itu kalau sudah jadi mantan bukannya musuhan, malah berteman.
Mantan ya mantan aja, teman ya teman aja. Sosok mantan dan teman itu nggak bisa ditemukan di satu orang. Kalau kamu bisa menemukan keduanya, itu yang patut dipertanyakan. Kalian kenapa bisa jadian? Waktu pacaran kalian bagaimana? Benar saling cinta? Lalu putusnya kenapa?
Meski begitu, di luaran sana tetap banyak orang yang berteman dengan mantan. Meski nggak semua bisa dimengerti, namun mereka selalu punya alasan sendiri-sendiri.
1. Menjaga silaturahmi. Benar, sih, menjaga hubungan baik dengan mantan sama dengan menjaga silaturahmi, tapi please deh, ini kan mantan. Memang penting banget? Dapat salam dari anak sepupu jauhnya ibumu, kamu kenal nggak? Ingat dia nggak? Silaturahmi sama dia terjaga nggak?
2. Rasa sayang sebagai pasangan dulu sudah beralih jadi rasa sayang sebagai teman. Halah, mau berteman mantan aja bawa-bawa perasaan segala. Kalau kamu bisa sayang sama mantanmu sebagai teman sekarang, kemungkinannya antara dua; pertama, kamu memang nggak pernah cinta dia. Kedua, dari dulu dia cuma sebatas teman bagimu.
3. Dia paling tahu soal kamu dan kamu butuh pengertian semacam itu. Alasan saja, padahal ini cuma soal membuka diri. Kamu bisa bilang dia begitu karena kamu percaya padanya dan membuka diri di hadapannya. Tapi, itu bisa terjadi bukan cuma ke dia kok. Kalau kamu bertemu cowok baru dan melakukan hal yang sama ke dia pun kamu bisa merasakan pengertian yang sama.
4. Ya daripada nggak ada. Hahaha! Fix ini cuma azas pemanfaatan. Kamu butuh dia buat sekadar mengisi kekosongan, buat teman ngobrol kalau lagi nggak ada kerjaan, atau buat menemani kamu ke mana-mana saat lagi jalan sendirian. Selebihnya memang nggak ada ngaruhnya. Kalau pun suatu saat dia punya pacar dan jadi nggak bisa menemani kamu lagi, mungkin yang kamu pikirkan cuma bingung mau "bergantung" ke siapa lagi.
Apakah kamu menggunakan salah satu dari keempat alasan ini untuk tetap berteman dengan mantan?