Fimela.com, Jakarta Kaki merupakan anggota tubuh yang paling penting buat penari. Tapi, apa yang terjadi kalau seorang penari profesional kehilangan satu kakinya? Adrianne Haslet-Davis, seorang penari Amerika Serikat terpaksa harus kehilangan kaki kirinya lantaran bom yang memorak-porandakan Jalan Boylston, Boston, 2013 silam.
BACA JUGA
Advertisement
Adrianne, penari yang berumur 33 tahun ini, tak mau larut dalam kesedihan. Dengan cepat, dia bangkit kembali dari duka mendalam dan rasa sakit. Meskipun begitu, bukan berarti dia sudah melupakan apa yang menimpanya pada saat pengeboman itu terjadi.
"Saya ingat, saya langsung berpikir 'serangan teroris.' Saya tahu cuma dari goncangan tanah," katanya kepada Huffington Post. Saat itu, Adrianne hanya merasa guncangan yang sangat besar. Saat matanya kembali terbuka,dia melihat darah yang sangat banyak mengalir dari kaki kirinya. Tapi, dia kemudian baru menyadari, kaki kirinya hilang.
Kehilangan kaki, apa lagi sebagai penari profesional, tentu saja sangat berat. Namun, keajaiban terjadi, ketika Adrianne kembali mendapatkan kaki kirinya, dan bisa menari kembali.
Usai menjalani operasi amputasi, dan mendapatkan kaki palsu. Huffington Post menulis, 1 minggu setelah operasi tersebut, Adrianne berjanji, apa pun yang terjadi, dia akan kembali menari. Pemikiran positif ini memang patut dicontoh. Namun, sebelum belajar menari kembali, Adrianne harus belajar berjalan.
Usai bertemu dengan Hugh Herr, direktur MIT Media Lab, dia menggunakan sebuah kaki palsu canggih berbasis bionik. Sehingga, gerakan dan langkah pemakai kaki palsu jenis ini tak akan patah-patah. Bahkan, gerakannya hampir semulus kaki asli.
Lalu, 200 hari setelah pertemuannya dengan Herr, Adrianne tampil ke depan umum mengenakan gaun putih dan juga kaki palsu bionik, menari rumba bersama pasangan penarinya. Gerakan tariannya tak aneh sama sekali. Adrianne yang berhasil lolos dari ketakutan dan trauma, akhirnya berhasil mewujudkan keinginannya untuk menari kembali. Bukan cuma itu saja, tahun lalu, Adrianne bahkan ikut maraton, di Boston.