Fimela.com, Jakarta Tak bisa dipungkiri bahwa memaki dan mengumpat bisa menjadi kebiasaan sehari-hari. Apalagi ketika kamu bekerja di bawah tekanan waktu dan miliki tim. Tentu saja makian dan umpatan tak lepas dari kebiasaan harian.
Mengumpat atau menyumpahi bukanlah sebuah hal yang enak untuk didengar dan dilakukan. Apalagi ketika semua mata tertuju padamu karena amarah yang tak bisa ditahan lagi. Eits, jangan sedih. Ternyata kebiasaan burukmu itu miliki keuntungannya sendiri, lho!
Advertisement
BACA JUGA
Dilansir dari PureWow, keuntungan tersebut hadir dari sebuah studi yang dilakukan oleh University of Cambridge. Penelitian itu mengatakan bahwa kebiasaan buruk seperti mengumpat ternyata membuatmu dinilai baik oleh oleh orang lain. Lho, kok bisa?
Studi tersebut mengatakan bahwa orang yang sering mengumpat atau memaki dinilai lebih jujur. Dalam penelitian yang dilakukan, para ilmuwan melibatkan 276 orang dan 75.000 pengguna Facebook tersebut menemukan bahwa kata-kata kotor dikaitkan dengan kebenaran.
Para pelaku yang nggak bisa memfilter bahasa mereka dinilai tak bisa menyaring cerita mereka. Karena tak bisa menyaring itulah mereka dianggap sebagai orang jujur dan lebih bisa dipercaya dari yang lain.
Beberapa orang mungkin lebih memilih untuk mencari diksi agar kalimat yang dilontarkan tidak akan menyakiti orang lain. Namun, bagaimana jika memang orang yang bicara tanpa difilter lebih dipercaya? Hmm.. meski suka keceplosan mengumpat tapi tetap jangan melupakan sopan santun dan batasan lainnya ya, girls!