Fimela.com, Jakarta Kamu tentu tak bisa menyangkal kalau traveling hampir pasti selalu mendatangkan kiah-kisah luar biasa. Tak hanya soal tahu sejarah dan paras suatu destinasi, namun juga bagaimana kebudayaan sekitar bergulir hingga menjelma jadi jiwa tempat tersebut.
BACA JUGA
Advertisement
Berbeda, bentukan kehidupan di setiap wilayah yang disambangi bukan tak mungkin akan mengejutkanmu. Tak selalu dengan cara menyenangkan, kamu mungkin harus melakukan penyesuaian yang lebih keras agar kerasan di tempat tersebut. Mungkin tak berlaku di setiap destinasi yang disambangi, namun bersiap untuk kemungkinan terburuk tentu penting dilakukan.
Culture shock boleh saja terdengar remeh, namun berpotensi membuat perjalananmu jauh dari menyenangkan, apalagi nyaman. Tentu kamu tak mau tertimpa hal itu bukan setelah sampai di tempat yang selama sekian lama memenuhi angan? Susah-susah-gampang memang, tapi culture shock tetap bisa dilawan dengan cara-cara ini.
Berhenti memikirkan rumah. Salah satu alasan culture shock terasa jauh lebih buruk adalah karena kamu terus berpikir tentang rumah, tempat di mana kamu kenal orang-orangnya, jalan-jalannya, dan kebiasaan-kebiasaannya.
Berhenti berpikir tentang rumah dan membandingkan tempat yang kamu sambangi dengannya. Percaya deh hal itu tak akan membuat culture shock lebih mudah dilalui. Setelah bisa memisahkan keduanya, kamu mungkin jadi lebih bisa menerima perbedaan budaya tersebut.
Advertisement
Punya Pikiran Terbuka
Menjaga pikiran tetap terbuka. Ketika mendapati satu hal yang berbeda, jangan menggiringnya ke persepsi 'oh ini salah dan harusnya tak begini'. Karena kalau sudah judgemental, kamu tak bisa melihat poin itu secara objektif.
Ketimbang buru-buru berasumsi, kamu lebih baik cari tahu kisah di balik fenomena lokal tersebut. Bagaimana ia terbentuk, sejak kapan, dan mengapa harus demikian. Paham akannya mungkin bisa membuatmu lebih mudah menghadapi culture shock.
Belajar bahasa lokal. Upaya ini secara otomatis bisa meningkatkan kemampuan komunikasimu dengan penduduk lokal. Semakin baik hubugan tersebut terjaga, maka makin banyak penjelasan akan berbagai hal yang semula dianggap berbeda dan sulit dipahami.
Di samping itu, belajar bahasa lokal merupakan salah satu cerminan dan 'paksaan' untuk tertarik dengan tempat yang kamu sambangi. Mungkin tak bisa langsung lancar, namun setidaknya ketahuilah kata-kata dasar macam sapaan, bertanya kabar, maaf, dan terima kasih. Culture shock adalah tantangan, bukan alasan untuk tak traveling.