Fimela.com, Jakarta Terdapat banyak, begitu banyak, cara untuk menikmati pesona suatu destinasi secara menyeluruh. Bisa dengan menyambangi deretan landmark ikonis maupun sudut tersembunyi yang rugi sekali kalau tak disinggahi, atau sesederhana memahami detak kehidupan lewat keseharian penduduk.
BACA JUGA
Advertisement
Soal mudah untuk jatuh hati dengan bentang lanskap memukau, namun terkait warga lokal? Kiranya tak semua pelancong mahir dalam memahami makna salah satu elemen perjalanan tersebut. Namun kalau itulah yang malah jadi incaranmu di perjalanan selanjutnya, maka mempertimbangkan Jepang sebagai destinasi traveling wajib dilakukan.
Pasalnya di sini, kamu akan menemukan cara unik untuk memahami budaya setempat. Bukan dengan pergi ke desa wisata, melainkan lewat bermalam di ryokan tradisional. Ya, kamu sungguh bisa menginap di rumah yang biasanya hanya dilihat di kebanyakan film kartun Jepang. Sebagaimana dimuat smartertravel.com, ini hal-hal yang bisa diharapkan ketika menyewa ryokan tradisional.
Ramahnya sang pemilik penginapan. Ryokan punya tradisi lama soal menjamu pelancong, bahkan beberapa tempat telah dipegang satu keluarga selama beberapa generasi. Melayani tamu adalah tradisi yang membanggakan di sini.
Jadi, jangan heran kalau jamuannya tak seperti di tempat manapun yang bisa kamu bayangkan. Pemilik penginapan bersikeras membuat waktumu di ryokan begitu menyenangkan dan setenang mungkin. Karenanya, jangan takut untuk memberitahu mereka kebutuhanmu.
Advertisement
Tradisi Minum Teh
Teh dan kudapan manis. Termasuk dalam salah satu tradisi yang biasanya lekat dengan ryokan, duduk untuk secangkir teh setelah check in merupakan cara terbaik untuk membuatmu merasa diterima, atau sekedar menenangkan diri sejenak.
Bersamanya, kamu juga akan disajikan kudapan manis yang menunggu di kamar. Namun, saat datang dalam satu kelompok besar. kamu mungkin akan menemukan teh dan kudapan manis di ruang tamu. Teh hijau khas Jepang yang biasanya disajikan terasa seperti hadiah setelah menempuh perjalanan panjang.
Berbagi kamar mandi. Tergantung pada usia bangunan yang ditempati, kamarmu mungkin saja tak dilengkapi kamar mandi sendiri. Pikiran berbagi fasilitas tersebut dengan pengunjung lain tentu bukanlah satu hal yang menyenangkan di awal.
Namun, itu malah jadi salah satu karakteristik penyambutan di Jepang. Terdapat banyak ryokan yang dilengkapi pemandian air panas umum bila kamu tak malu (dan memang tak seharusnya malu). Jangan lupa, pengunjung mesti membasuh badan lebih dulu agar air di pemandian umum jadi kotor.
Nyamannya Tidur di Futon
Futon. Dari banyak pernak-pernik khas Jepang, kasur macam inilah yang mungkin paling menimbulkan rasa penasaran. Tidur di futon asli Jepang tentu cukup jadi alasan untuk memilih ryokan sebagai tempat bermalam. Meski asing, namun gagasan ini kiranya menarik untuk dicoba.
Pada beberapa ryokan dengan sewa yang tak terlalu mahal, kamu tak akan langsung mendapati futon tergelar di kamar. Dengan kata lain, kamu diharapkan bisa menyiapkannya sendiri dari dalam lemari.
Big breakfast. Biasanya sarapan yang disajikan di sejumlah ryokan adalah menu lengkap, yakni ikan, miso soup, dan nasi. Namun kalau ingin menu lain, sebelumnya kamu bisa mengatakan kepada sang pemilik rumah. Tak selalu ada kopi, kalaupun ada kemungkinannya adalah kopi instan.
Sebagai ganti, kamu malah akan dengan mudah menemukan teh hijau yang mungkin bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan kafein. Kalau masih ingin kopi, tak ada salahnya membawa dari Indonesia. Sudah sebegitunya, masa kamu masih urung menginap di ryokan tradisional Jepang?