Fimela.com, Jakarta Sahabat merupakan salah satu pemberi warna bagi kehidupan. Kehadirannya sangat berarti. Bersamanya hari-hari kita jadi lebih bermakna. Bersamanya kita seperti membentuk dunia sendiri, di mana hanya kita dan sahabat yang penting, di mana ada bahasa yang hanya dimengerti oleh kita dan sahabat.
BACA JUGA
Advertisement
Sewaktu putus cinta sama pacar, sahabatmu ada di sisi, menemani kamu menangis, nggak jarang malah membodoh-bodohi kamu karena menangisi berakhirnya hubungan itu. Tapi kamu tahu semuanya akan baik-baik saja karena ada dia di dekatmu.
Nggak punya pacar, nggak perlu takut handphone sepi karena nggak ada yang chat, nanya udah makan atau belum, nanya lagi ngapain, dan lain-lain sebagainya. Selama ada sahabat, ngobrol nggak jelas di chat sampai pagi padahal siangnya ketemu lagi juga dijabanin!
Bukan cuma soal putus cinta dan kesepian yang bisa dihadapi bareng sahabat. Masalah keluarga, masalah finansial, masalah karier atau pendidikan, atau masalah-masalah nggak penting macam gosip terkini orang-orang yang kalian kenal, sabahat selalu bisa diandalkan.
Sahabat memiliki banyak peran dalam hidup kita, karena itulah ketika ia pergi, rasanya sakit sekali! Bahkan sakitnya melebihi sakit karena kehilangan pacar. Kalau ada yang bilang putus cinta itu sakit, coba tanya, pernah putus hubungan sama sahabat, nggak?
Lalu apa yang membuat kehilangan sahabat itu lebih menyakitkan ketimbang kehilangan pacar, ya?
Kenapa Kehilangan Sahabat Lebih Menyakitkan Dibanding Kehilangan Pacar?
Soalnya sama pacar kamu masih memikirkan kemungkinan putus, tapi kalau sama sahabat nggak pernah terpikir akan putus. Itulah mengapa kehilangan sahabat selalu terasa menyakitkan; karena kamu nggak pernah siap.
Kamu terlalu sering bersamanya hingga merasa dia telah menjadi bagian dari dirimu, kalau dia hilang, artinya ada satu bagian dari dirimu yang menghampa.
Bersamanya kamu merasa semua masalah yang kamu hadapi itu ringan, karena dia tahu bagaimana caranya menenangkanmu sampai kalian menerwatai masalahnya bersama. Akan jadi bagaimana hidupmu selanjutnya tanpa dia?
Tapi, kenapa sahabat bisa "hilang"?
Kemungkinan jawabannya ada dua. Pertama, karena kamu nggak menjaganya saat ia ada. Bisa jadi karena kamu merasa dia nggak akan pernah pergi, karena kamu berpikir sahabat akan menerima kamu apa adanya, makanya kamu jadi kebablasan mengekspresikan segala hal padanya. Padahal, dia juga punya batasan, yang bahkan kamu sebagai sahabatnya nggak bisa tembus itu.
Alasan kedua kenapa sahabatmu bisa pergi, yakni karena selama ini kamu menyematkan predikat sahabat ke orang yang salah. Meski terlihat menyenangkan, menjaga persahabatan itu tugas yang cukup berat. Mungkin dia belum cukup kuat untuk mengembannya, sementara kamu terburu-buru menganggapnya sahabat.