Jangan Langsung Putus, Hadapi Keposesifan Pacarmu dengan Cara Ini

Fimela.com, Jakarta Salah satu cobaan terberat dalam hubungan percintaan adalah memiliki pacar yang posesif. Bertahan, rasanya mustahil mengingat sifat itu kian lama akan kian menjadi, apalagi kalau dibiarkan terus-terusan. Menyerah begitu saja pun nggak mungkin karena tampak terlalu pengecut.

Memiliki pacar yang posesif itu bikin serba salah, tapi bukan berarti peluang untuk mengubah situasi itu nggak ada. Meski kecil, kamu bisa memanfaatkannya dan mendapatkan hasil yang baik, kok. Apalagi kalau kalian memang benar saling mencintai dan ingin membahagiakan. Apa pun pasti diusahakan, kan? Nah, selanjutnya tinggal bagaimana kamu menghadapi situasi ini saja.

Di antara pilihan menyerah atau bertahan, ada beberapa hal lain yang bisa kamu lakukan. Ingat, girls, posesif itu berawal dari pikiran. Jadi untuk menghadapi keposesifannya itu kamu perlu memberikan bukti-bukti yang bisa diterima oleh logikanya. Dengan kelembutan, kamu pasti bisa meyakinkannya untuk buang jauh-jauh sifat posesif itu kok! Yang penting, jangan 'berontak' dengan cara yang keras. Alih-alih percaya, yang ada dia malah merasa apa yang dipikirkan olehnya itu benar.

Sementara itu, inilah hal-hal yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi pacarmu yang posesif. Hal-hal yang ada antara bertahan dan meninggalkan.

Menghadapi Pacar yang Posesif?

Berikan pengertian padanya dulu, ingatkan bahwa kamu sudah memilih dia jadi pacarmu, dan dengan begitu berarti kamu akan selalu menjaga hatimu juga hatinya. Orang posesif itu sebenarnya karena ada masalah dengan kepercayaan dirinya sendiri. Sementara waktu, mungkin kamu bisa membantunya dulu dengan memberikan kepercayaan itu.

Perhatikan apa yang biasanya dia cemburui, lalu perkenalkan dia dengan sumber kecemburuannya itu. Misalnya saja, dia cemburu pada teman nongkrongmu. Sesekali ajak dia saja saat kalian mau nongkrong lagi, jadi dia tahu seperti apa kamu dan temanmu itu.

Selagi masa penyesuaian dirinya, kamu juga harus pandai bersikap. Jaga jarak aman dulu dari hal-hal yang ia cemburui. Iya, kamu harus sedikit berkorban di sini. Tapi nggak ada salahnya kok. Kamu kan nggak akan tahu gimana hasilnya kalau kamu nggak coba.

Jika yang ia cemburui memang teman akrabmu, nggak ada salahnya kamu cerita ke temanmu itu. Biar dia bisa membantu menghilangkan kecemburuannya. Misal; dengan menjalin pertemanan juga dengan pacarmu. Bisa jadi dia posesif karena merasa si temanmu sangat sama kamu tapi dengan dia yang notabene pacarmu malah berjarak. 

Kalau kamu sudah bersabar, sudah berusaha menghindari sumber kecemburuannya sambil memberi dia pengertian tapi dia nggak juga berubah, tinggalkan.

Berusaha itu perlu, tapi kamu harus selalu punya batasan sampai kapan kamu berusaha 'memaklumi' dia. Posesif itu nggak akan baik bagi hubungan. Kalau dia nggak berubah, tinggalkan saja.