Fimela.com, Jakarta Puasa memang baru memasuki minggu pertama. Tapi, di akhir bulan Ramadan, biasanya banyak orang yang ingin pulang kampung. Bukan cuma untuk liburan,tapi juga untuk bersilaturahmi dan berlebaran dengan para anggota keluarga yang jarang bertemu.
BACA JUGA
Advertisement
Sayangnya, harga-harga tiket untuk pulang kampung cenderung naik pada musim ini. Wajarlah, hampir semua orang di Jakarta bakal pulang ke kampung halaman. Mulai dari tiket kereta, pesawat, dan ferry.
Ada juga orang-orang yang memilih untuk pergi melalui jalur darat, dengan kendaraan pribadi. Tapi sayangnya, nggak sedikit juga orang yang berpikiran sama. Setiap tahunnya, tol luar kota macet parah. Bahkan, ada banyak orang yang menghabiskan waktu berjam-jam di perjalanan.
Selain menguras tenaga dan waktu, uang yang kamu butuhkan untuk mudik menjadi lebih banyak. Soalnya, kamu mungkin butuh untuk makan dan minum karena mudik itu sangat melelahkan. Juga untuk BBM yang kemungkinan harganya juga lebih mahal dari biasanya. Nah, mengetahui banyaknya ongkos untuk mudik, kenapa kamu nggak menabung lebih awal? Sehingga kamu nggak bakal khawatir yang nggak cukup saat mudik.
Menabung untuk mudik, idealnya sudah dilakukan beberapa bulan sebelum puasa. Ya, sekitar 2-3 bulan, lah. Tapi kalau nggak bisa atau sudah terlanjur nggak nabung, kamu masih punya harapan di bulan ini. Sebelum 1 minggu sebelum hari H mudik, semua kebutuhan harus sudah terpenuhi.
Kamu bisa nyicil beli tiket untuk pulang terlebih dahulu. Tiket balik ke Jakarta bisa kamu beli setelah uang THR dari kantor turun, girls. Selain itu, jangan lupa untuk nggak terlalu banyak jajan dan buka puasa bersama di luar. Berhemat saat bulan Ramadan akan membantumu mengumpulkan uang lebih banyak dan cepat.
Nah, kamu juga harus menghitung dengan benar, berapa uang yang kamu butuhkan untuk mudik. Terus, hitung juga berapa kurangnya. Kalau THR-mu nanti belum juga bisa menutup, kenapa kamu nggak menambahkan uang saku dengan berjualan kue lebaran? Kalau nggak bisa, kamu juga bisa berjualan apa saja yang berbau Ramadan dan Lebaran. Misalnya, mukena, baju lebaran, atau makanan ta'jil.
Mungkin berjualan akan merepotkan, karena kamu harus bagi tugas dan waktu antara kerja kantoran, keluarga, teman, dan juga jualan. Tapi, kalau kamu bertekad dan serius menjalaninya, semuanya bisa kamu lakukan, kok. Semangat, ya! Jangan lupa untuk selalu bersyukur dengan semua rezeki di Bulan Suci ini.