Fimela.com, Jakarta Tak sedikit orang yang melabeli traveling semata soal senang-senang saja. Padahal di balik deretan agenda seru, terdapat sejumlah pengorbanan yang beratnya mungkin tak pernah terlintas di benakmu. Dalam daftar-tak-enaknya-traveling, homesick mungkin terbilang satu yang sering ditemukan, namun kerap kali disepelekan.
BACA JUGA
Advertisement
'Masa traveler homesick?' Memang siapa juga yang melarang 'penyakit' itu hinggap di diri pelancong? Bukankah mereka, mungkin juga termasuk kamu, adalah tetap manusia yang diberkahi ragam emosi? Jadi, wajar kiranya bila sindrom rindu rumah menerjang tanpa ampun saat berada di negeri asing, apalagi ditambah tak ada wajah familiar sama sekali di sana.
Namun demikian, jangan juga jadi urung, bahkan enggan menjamah negeri-negeri jauh karena membayangkan atau pernah mengalami homesick yang membuat perjalanan jadi kurang nyaman. Dengan sedikit tips dan trik, kamu bisa mengatasi salah satu tantangan perjalanan ini dengan cukup mudah, juga sederhana. Yuk simak ulasan berikut!
Jaga komunikasi dengan orang rumah. Bila kamu tipe yang cenderung cepat rindu pada orang rumah, maka tetap jagalah komunikasi dengan mereka. Tak ada salahnya berbagai potret pemandangan menarik selagi mengirimi pesan di aplikasi chat yang sekarang sudah begitu lumrah.
Kalau ingin, kamu juga bisa video call, baik seusai menyelesaikan agenda di hari itu atau tengah menjalani aktivitas selama traveling. Mungkin rindunya tak akan terobati (rindu mana yang pernah tuntas, bukan?), tapi menganggap bentang jarak ini sebagai harga untuk pertemuan yang nantinya berharga tentu bisa jadi trik tersendiri.
Advertisement
Homesick Bisa Dikurangi Kok
Bawa barang kesayangan. Nah, beda lagi kalau kamu masuk kategori yang nggak bisa tidur kalau nggak ada ini dan nggak bisa makan kalau nggak ada itu. Karena ketergantungan yang sudah menahun tersebut, meninggalkan barang-barang itu di rumah sangat mungkin menciptakan homesick.
Bila memungkinkan, bawalah mereka yang bisa mengurangi rasa rindu pada rumah. Tapi, mesti dipertimbangkan juga apakah barang tersebut tak merepotkan ketika dibawa. Kalau tak memungkinkan, jangan dipaksa. Bukankah traveling memang soal melepaskan zona aman nan nyaman?
Jangan pergi terlalu jauh. Kalau kadar homesick terbilang parah, maka yang harus kamu lakukan adalah pelepasan secara bertahap. Di urutan paling bawah, kamu bisa pergi ke tempat yang nuansanya tak terlalu jauh dari rumah, negara Asia Tenggara misalnya.
Dari budaya hingga makanan, tempat-tempat ini bisa dikatakan serupa-namun-tak-sama dengan Indonesia. Namun seiring waktu berjalan, jarakmu meninggalkan rumah saat traveling bisa perlahan menjauh. Semua hanya faktor terbiasa. Lagipula, bukankah kamu selalu membawa serta mereka yang dicinta dalam tiap langkah meski berada di negeri-negeri asing?