Fimela.com, Jakarta Seiring berakhirnya hubungan, komunikasi antara dua orang pun ikut berakhir. Alasannya banyak dan beragam, namun seringkali itu semua didasari dengan perasaan kecewa dan marah akibat putusnya hubungan yang terjalin.
BACA JUGA
Advertisement
Seseorang memilih untuk tak lagi berkomunikasi dengan mantan pun biasanya karena memang tak ada lagi bahan obrolan yang penting di antara mereka. Tak ada keperluan dan sama-sama sudah memutuskan untuk menjalani hidup sendiri-sendiri, tak ada lagi alasan untuk memasuki kehidupan satu sama lain, di manapun celahnya.
Ya, alasan-alasan yang disebutkan di atas memang benar dan banyak diterapkan oleh orang-orang, tapi ada juga yang berpikir sebaliknya. Memang kenapa harus memutuskan komunikasi? Nah, ini juga benar. Tapi kalau yang berprinsip seperti ini adalah pacarmu, pasti kamu kesal bukan main.
Saat kamu menjalin sebuah hubungan, mantannya pacar seperti hantu yang bisa menggerayangi hubunganmu kapan saja. Tak heran kalau banyak yang berusaha membangun tembok pembatas setinggi-tingginya demi menghindari kedatangan bayang-bayang si mantan. Padahal tak ada yang salah jika pacar masih mau berteman dengan mantan, lho, selama dia tahu batasannya.
Advertisement
Batasan yang Harus Dimengerti Si Pacar kalau Masih Mau Berteman sama Mantan
1. Sadar diri bahwa mantan nggak lebih penting dari pacar. Karena itu, nggak ada alasan untukmelebihpentingkan mantan dibanding pacar. Saat dia memutuskan untuk menjalin hubungan baru, semestinya dia tahu bahwa siapa pun cewek yang pernah mengisi hati dan hari-harinya dulu telah menjadi bagian dari masa lalu, dan tak lagi perlu diistimewakan, apalagi sampai membuat pacar cemburu.Â
2. Boleh berteman bukan berarti harus akrab, yang penting nggak bermusuhan saja. Dia boleh berteman dengan mantannya karena memang merupakan hak dia untuk berteman dengan siapa pun yang dia ingin, tapi dia harus paham sejauh mana pertemanan itu bisa terjalin saat dia sudah punya pacar baru. Tak perlu akrab dan baik hati seperti waktu masih jadi pacar dulu, yang penting tak bermusuhan saja cukup, kan?
3. Tahu batas toleransi yang diberikan untuk pertemanannya dengan si mantan. Agar dia tahu, kamu harus lebih dulu memberi pengertian padanya. Sejauh mana kamu bisa menoleransi pertemanannya dengan si mantan? Tunjukkan juga ketegasanmu terhadap batasan itu agar ia tak menyepelekanmu.
Tak perlu melarangnya untuk berteman dengan si mantan, lebih baik kamu belajar beri dia kepercayaan. Ok, girls?
***