Waspada, Blue Whale Challenge Bisa Bikin Kamu Celaka

Fimela.com, Jakarta Kamu tahu Blue Whale Challenge? Ya sebuah ajakan bunuh diri yang digambarkan sebagai sebuah permainan ini muncul pada akhir November 2015 lalu, di mana permainan tersebut populer lewat jejaring sosial VKontakte di Rusia. Permainan ini memang belum populer di Indonesia, maka itu kamu harus tahu agar bisa melakukan pencegahan supaya ajakan bunuh diri ini tak tersebar luas dan memakan banyak korban. 

Seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai ancaman termasuk ancaman dan ajakan bunuh diri terus bermunculan dan Blue Whale Challenge salah satunya. Melansir laman Higgypop (3/5/2017), selain Blue Whale Challenge, permainan serupa juga muncul dengan nama A Silent House, A Sea Of Whales atau Wake Me Up At 4:20am.

Beragam nama tersebut pun tak menutup kemungkinan kalau permainan serupa juga akan muncul di berbagai negara dengan nama yang berbeda. Di Rusia dan Asia Tengah, remaja pun menjadi sasaran permainan ini, dan laporan terbaru menyebutkan bahwa Blue Whale Challenge telah menyebar keseluruh Eropa termasuk Inggris.

Dalam praktiknya di Rusia, permainan Blue Whale Challenge ini berjalan dalam grup-grup jejaring sosial VKontakte. Saat bergabung di grup tersebut, maka kamu akan diberi tantangan pertama dari 50 tantangan yang harus kamu selesaikan setiap hari. 

Tantangan yang diberikan pun aneh dan beragam seperti mendengarkan lagu, menonton video seram, bangun tidur di tengah malam hingga membuat simbol paus atau sebuah kode di tubuh menggunakan benda tajam seperti silet. Saat kamu telah menyelesaikan tugas, kamu harus menunjukkan bukti foto yang kemudian dikirim kepada administrator grup tersebut. Saat tiba di hari ke-50 administrator akan memberikan tugas terakhir yaitu mengakhiri hidup sebagai bentuk pemenangan diri.

Ya, permainan Blue Whale Challenge ini memang mengerikan dan rentan bagi siapapun termasuk mereka yang menderita depresi, terlebih administrator permainan ini meyakinkan para korban bahwa mereka adalah orang yang tak lagi mampu menjalani hidup di dunia ini dan mengakhiri hidup adalah pilihan terbaik. Maka itu kita harus sama-sama melakukan pencegahan sebelum marak aksi bunuh diri karena permainan ini. Tragisnya, sejak November 2015 sampai April 2016 permainan ini pun telah merenggut 130 nyawa anak-anak di Rusia.