Fimela.com, Jakarta Terdapat banyak, begitu banyak, alasan untuk akhirnya memutuskan singgah di sebuah destinasi. Apakah itu karena semata panorama alam menakjubkan atau malah elemen pembentuk ritme suatu tempat yang akan sangat disayangkan bila terlewat, termasuk penduduk lokal.
BACA JUGA
Advertisement
Sebagai tamu, siapa yang tak ingin berinteraksi dengan sang empunya rumah? Di antara banyak pengalaman berharga saat traveling, interaksi dengan warga lokal tentu jadi satu agenda buruan banyak pelancong. Bagaimana tidak, karenanya kemungkinan kamu jadi punya perpektif berbeda, terutama berkenaan dengan tempat yang tengah disambangi.
Dengan pandangan tersebut, negara-negara yang penduduknya dikenal paling ramah di Bumi tentu menarik disinggahi. Meski tak bisa dipukul rata, karena setiap orang punya kepribadian masing-masing, kiranya perjalanan akan aman bila kamu masih menaati rambu hukum, baik adat maupun tertulis. Dikutip dari roughguides.com, ini lho negara-negara dengan penduduk paling ramah.
Jepang. Melangkah keluar dari pesawat, Negeri Matahari Terbit sedikit terasa seperti planet asing. Dengan ramen vending machine yang bisa ditemukan di kebanyakan tempat, juga hotel-hotel kapsul, tawaran suasana di Jepang memang berbeda.
Modernitas yang berbalut ritual budaya kiranya akan meninggalkan kesan tersendiri. Jangan heran bila lewat senyum saja kamu bisa merajut percakapan dengan penduduk lokal. Kalaupun tidak, karena mereka berbicara sepenuhnya Jepang dan kamu tak bisa sama sekali, lewat rekah senyum pelancong bisa merasa diterima di guliran kehidupan sosial di Negeri Sakura.
Advertisement
Menemukan Mutiara Afrika
Kolombia. Dinobatkan sebagai salah satu primadona di Amerika Selatan bagi para pelancong, rugi kalau kamu sampai tak datangi Kolombia. Dengan tingkat keamanan yang kian membaik, traveler akhirnya bisa datang ke kota-kota kolonial, hutan berkabut dan pantai berhias jajaran nyiur.
Selain dikaruniai panorama alam memukau, Kolombia juga dikenal sebagai negara dengan penduduk lokal yang ramah. Entah dari sekedar bertegur sapa atau sampai menawarkan mampir ke rumah, kejadian-kejadian macam itu yang dikisahkan banyak penimpa turis.
Uganda. Dijuluki sebagai mutiaranya Afrika oleh Winston Churchill, Uganda merupakan rumah bagi populasi gorila gunung yang langka, juga sungai terpanjang di Bumi. Soal panorama alam, kiranya tak ada yang perlu diperdebatkan lagi. Namun demikian, pesona Uganda tak berhenti di situ.
Perang saudara yang sempat berlangsung begitu lama membuat banyak sejumlah wilayah tak tertangkap radar turis. Pernah diragukan faktor keamanannya untuk disambangi, Uganda malah terpilih sebagai salah satu negara dengan penduduk paling ramah di dunia.
Beramah-tamah ala Afrika Timur
India. Di kota-kota macam Delhi dan Mumbai, dijamin kamu akan berjumpa orang baru hampir di tiap menit. Ke manapun pergi, kebanyakan penduduk lokal akan memperkenalkan diri, menjatuhkan pandangan lama-lama atau malah meminta foto.
Bahkan, kamu dikatakan akan diberondong pertanyaan-pertanyaan canggung macam 'apakah sudah punya pacar?' atau 'punya uang berapa?'. Jangan selalu berpikir mereka orang jahat, lantaran kebanyakan penduduk lokal hanya penasaran. Pertanyaan tersebut justru normal terjadi untuk menunjukkan ketertarikan dalam perbincangan.
Ethiopia. Siapa sangka, nama salah satu negara di Afrika Timur ini malah berada di puncak daftar negara dengan penduduk paling ramah. Di sini, akan kamu jumpai tradisi ramah-tamah khas suku pedalaman hampir di tiap kesempatan.
Bila memungkinkan, ikut sertalah dalam coffee ceremony, di mana kebanyakan perempuan akan memanggang, menggiling dan merebus biji kopi yang hadirkan harum tak terkira. Proses tersebut biasanya akan berlangsung selama berjam-jam, setelahnya jangan kaget bila kamu sudah bisa berkawan baik dengan salah seorang penduduk lokal.