Fimela.com, Jakarta Ketika kamu mencintai seseorang, kamu mungkin melihat dia sebagai cowok yang sempurna. Apalagi jika sudah bisa berkomunikasi sama si gebetan, wah rasanya seperti banyak kupu-kupu hinggap di dada dan perut.
Namun perlu disadari, bahwa menjalani hubungan tak hanya sekadar membutuhkan hati. Kamu juga harus mengedapankan kecocokan. Jangan sampai kalian berantem terus karena nggak bisa kompromi satu sama lain.
Advertisement
Tahap pendekatan atau PDKT adalah saat kamu mulai mengenal si dia lebih dalam. Jika cocok, hubungan kalian bisa lanjut. Kalau tidak pun tak apa. Namanya juga proses saling mengenal. Namun, kamu tetap harus tahu kapan harus berhenti ya, girls.
Berhentilah ketika kamu tahu si dia adalah orang yang pemaksa. Hindarilah dia yang sering memaksakan kehendaknya. Meski cinta, tapi selalu dipaksa bukanlah pertanda yang baik. Ingatlah bahwa pacaran butuh kompromi.
BACA JUGA
Ketika dia nggak memberi perhatian seperti yang kamu lakukan. Ya ngerti sih, namanya juga lagi usaha. Tapi, gimana kalau kamu sudah lama mendekati dia tapi ternyata gebetanmu sama sekali nggak ngerespon setelah kamu berusaha keras. Saatnya kamu mundur deh.
Dia nggak menghargaimu. Ketika kamu memberi perhatian seperti hadiah atau membawakan bekal makan, si gebetan sama sekali nggak kelihatan tertarik. Apalagi ketika bisa dilihat kamulah satu-satunya yang menginginkan hubungan tersebut.
Nggak bisa diajak ngobrol. Nah ini sangat krusial. Karena ngobrol adalah pondasi dari sebuah hubungan. Jika si dia nggak bisa diajak ngobrol untuk mendiskusikan hal-hal menarik. Sepertinya kalian memang nggak cocok.
Gebetan datang dan pergi itu biasa. Jangan sedih karena kamu nggak mendapat kesempatan menjalin hubungan yang serius dengan mereka. Namun jangan khawatir, hal tersebut justru baik. Karena, siapa yang mau terjebak dalam toxic relationship? Jangan sampai kamu malah nggak bahagia ketika sudah jadian dengan gebetan ya, girls!