Fimela.com, Jakarta Jika masih cinta, kembali pada pelukan mantan memang sangat menggoda. Apalagi ketika dia menawakan segudang janji manis untuk mengubah sikapnya dan memperlakukanmu lebih baik lagi.
Namun sudah pasti bahwa luka di hati miliki waktunya sendiri untuk sembuh. Hal tersebut pasti membuat situasi lebih buruk ketika si mantan mulai minta untuk balikan. Karena, bagaimana mungkin kamu kembali mempercayakan hatimu pada seseorang yang sudah menghancurkannya.
Advertisement
BACA JUGA
Alasan itu membuat banyak orang ogah untuk balikan dengan masa lalu. Namun, tak jarang pula banyak di antara mereka ingin kembali mencoba. Tentu saja dengan pertimbangannya sendiri sehingga mereka tak kembali jatuh ke lubang yang sama.
Kembali pada mantan memang tak selamanya buruk jika kedua belah pihak sudah melakukan introspeksi diri dan ingin mencoba untuk memperbaiki lagi. Ditambah jika mereka keduanya juga masih cinta.
Banyak yang mengatakan bahwa seseorang baru sadar kalau pasangannya itu berarti besar ketika sudah pergi. Ya, jika sudah pergi, barulah mereka merasa hampa dan seperti kehilangan separuh jiwa.
Namun sebagian ada pula yang mengatakan bahwa kembali pada masa lalu sama saja membuka luka lama. Terlebih, orang itu seperti sudah siap untuk jatuh ke lubang yang sama. Namun bagaimana jika hal itu dilakukan atas nama cinta?
Memang salah atau tidaknya tindakan seseorang adalah hal yang subyektif. Tak ada yang salah dan tak ada yang benar. Selama tak saling menyakiti dan paham konsekuensi, apa yang bisa disalahkan?
Jika memang ingin kembali ke pelukan mantan, ada baiknya untuk memahami kesalahan di masa lalu. Jangan sampai kesalahan masa lalu kembali menoreh luka. Bukankah dia yang jatuh cinta seharusnya adalah merasa bahagia?