Sukses

Lifestyle

Belajar Menerima Kekalahan dan Menghormati Hasil Pilkada DKI 2017

Fimela.com, Jakarta Hari ini masyarakat Jakarta akan menentukan siapa pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan maju memimpin ibu kota tercinta ini. Namun ada hal yang harus kamu perhatikan, di mana kamu harus menerima dan menghormati apapun hasil Pilkada DKI 2017

Mengiringi proses Pilkada DKI 2017, ada begitu banyak gimmick dan intrik yang terjadi. Para pendukung pasangan calon pun tak segan melakukan apapun untuk mengantarkan calon pemimpin mereka menduduki kursi pemerintahan.

Tapi kamu tahu nggak sih, kalau ternyata mendukung calon pemimpinmu secara berlebihan itu nggak selamanya baik. Terlebih kalau kamu kamu nggak sadar sebenarnya kamu mendukung para paslon ini sebagai calon pemimpinmu atau justru karena kamu mengidolakan mereka?

Iya, karena mengidolakan seseorang untuk menjadi pemimpin sangat mungkin, seperti yang diungkapkan Psikolog Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi, "Masyarakat itu nggak tahu tentang politik, makanya si paslon ini biasanya kan membentuk citra. Nah pembentukan citra ini untuk menarik simpati, makanya sampai ada fans fanatik, yang kemudian ibaratnya membela habis-habisan," katanya saat dihubungi Bintang.com lewat sambungan telepon Selasa (18/4/2017) malam.

Kedua pasang Cagub dan Cawagub DKI Jakarta usai debat terakhir Pilgub DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4). Debat ini mengangkat tema 'Dari Masyarakat untuk Jakarta'. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Lebih lanjut Bunda Romi, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa tak mengenal politik dan menjadikan para calon pemimpin ini sebagai idola adalah hal yang berbahaya. Berbahaya karena bisa menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan, seperti tak bisa menerima kekalahan paslon yang diusung hingga melakukan hal-hal yang bisa mencelakakan orang lain.

"Karena dia nggak ngerti, karena hanya mengidolakan. Dengan citra yang telah terbentuk dia terpikat oleh citra itu. Orang harus memahami bahwa kemungkinan kalah itu ada. Kadang tuh orang-orang kayak banteng aja, main seruduk saja tapi dia nggak tahu sebenarnya resikonya apa, gimana," ujarnya.

"Yang mesti didik kepada semua orang adalah berpikir dengan rasional, rasionalnya di pakai, kognitifnya, kemampuan berpikir dan analisanya dipakai. Melihat seseorang itu jangan seperti mengidolakan sesuatu yang luar biasa. Sehingga seperti nggak ada celanya, nggak ada salahnya gitu, kan itu nggak mungkin," jelas Bunda Romi.

Petugas mengamati kertas surat suara Kedua Pilkada DKI 2017 di Percetakan PT. Gramedia Printing, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (23/3). Kertas surat suara untuk Pelgub DKI Jakarta hari ini mulai dicetak. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Berbicara mengenai menerima kekalahan, Bunda Romi menuturkan bahwa mereka para pendukung kemungkinan akan  menerima kekecewaan yang lebih besar dari pada paslon yang diusung. "Kalau dia membela habis-habisan tetapi yang didukung kalah, kecewanya mungkin bisa lebih besar dari orang yang nggak menang itu," tukasnya.

Meski begitu, kalau paslon pilihanmu kalah, kamu tetap harus bisa berpikir rasional. Jangan sampai kamu terbuai karena janji manisnya hingga membuatmu kalut. "Politik tuh kan 'dunianya agak lain' dengan dunia nyata ini, agak berbeda. Harus ada perhitungan-perhitungan yang dilakukan. Nah bagi orang yang nggak ngerti kenapa (politik) begini dan begitu akhirnya menyesatkan sendiri," kata Bunda Romi.

Ilustrasi DKI Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bunda Romi pun mengingatkan pada tujuan di mana Pilkada DKI 2017 digelar untuk mencari pemimpin yang terbaik. "Yang penting, yang harusnya kita cari adalah yang terbaik untuk bisa menyuarakan, menyejahterakan DKI, ibaratnya gitu. Karena dua-duanya kan punya program-program. Jangan melihat kalau yang kita usung kalah, tapi kita (harus) tahu yang satu juga punya program yang cukup baik (untuk DKI),"

"Legowo, kemudian ingat bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Walau nanti yang diusung itu kalah, tapi kan kita tahu bahwa dia bisa berkarya di tempat lain yang kemudian bisa juga membatu orang banyak," tutup Bunda Romi. Jadi, kalau paslonmu di Pilkada DKI 2017 kalah, jangan terlarut dalam kecewa ya!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading