Fimela.com, Jakarta Pilkada DKI 2017 yang akan digelar pada 19 April 2017 tinggal hitungan jam. Mendekati hari pelaksanaannya, berbagai kesan pun melekat dalam benak masyarakat, mengingat sepanjang proses pencarian pemimpin baru DKI Jakarta kali ini ada begitu banyak kejadian pelik, hingga banyak orang meyebut Pilkada DKI kali ini terasa seperti Pemilihan Presiden Indonesia, saking 'meriahnya'.
Berbicara soal Pilkada DKI 2017, beberapa anak muda Jakarta yang ditemui Bintang.com pun mengutarakan pandangannya tentang pelakasanaan pemilihan Gubernur kali ini.
Advertisement
BACA JUGA
"Pilkada terheboh selama ini, yang seru buat disimak," ujar salah satu anak muda Jakarta Reza Arzaki (24), yang tinggal di daerah Jakarta Selatan. Ya, seperti yang sudah disinggung diatas, pelaksanaan Pilkada DKI kali ini memang telah menyedot perhatian publik dengan berbagai intrik didalamnya.
Anak muda Jakarta lainnya pun mengatakan, bahwa alasan dibalik riuhnya Pilkada DKI 2017 ini terjadi karena masyarakat yang mulai melek dengan politik, "Keadaannya pada saat ini masyarakat Indonesia khususnya untuk provinsi DKI Jakarta sudah mulai melek politik," kata Adam Afgani (25), anak muda Jakarta yang berdomisili di Jakarta Timur.
Ya, keriuhan selama Pilkada DKI 2017 memang menimbulkan banyak kesan positif dan negatif, meski tak dipungkiri ada begitu banyak perpecahan yang muncul dari berbagai isu yang muncul seperti black campaign hingga money politics. Berkenaan dengan hal tersebut, bagaimana ya tanggapan anak-anak muda Jakarta? Yuk, simak kata mereka soal Pilkada DKI 2017!
Advertisement
Kata Anak Jakarta Soal Pilkada DKI 2017
"Rumit, penuh intrik dan sarat kompleksitas. (Situasi) lebih kondusif ketimbang sebelum dan saat putaran pertama. Tensi politik di keseharian dan media sosial juga jauh lebih mereda. Jakarta harus jadi kota yang jauh lebih ramah dalam berbagai aspek. Pencarian solusi akan suatu masalah jangan hanya ditingkat penanganan, namun juga pencegahan." (Asnida Riani, 23).
"Walau banyak banget yang main isu negatif dan black campaign, semoga pencoblosan besok (19/4/2017) berjalan damai. Situasinya juga lebih meriah dari Pilkada lalu. Apalagi lima tahun belakangan Jakarta sudah jadi makin maju dari segi transportasi. Ditambah lawan petahana juga mantan menteri RI. Jadi lebih seru untuk disimak. Semoga program baik yang sudah jalan tetap berjalan. Proyek-proyek untuk MRT dan pembangunan transportasi bisa lebih ditingkatkan lagi. Semoga Jakarta bebas macet 2019 benar-benar bisa tercapai." (Floria Zulvi, 22).
"Kondisi menjelang hari pencoblosan semakin panas, dimana memang banyak isu isu money politics dan black campaign disaat masa tenang seperti saat ini, dan ini jelas melanggar aturan. Seharusnya pihak terkait dalam hal ini bawaslu tegas menyikapi situasi ini. Berharap pilkada ini berjalan aman dan damai, tapi yang penting lagi JUJUR tidak ada kecurangan hanya demi kursi kepemimpinan. Dan untuk Gubernur baru nanti berharap bisa membawa jakarta lebih tentram dan menyejahterakan seluruh warganya bukan hanya warga pilihan." (Reza Arzaki, 24).
"Situasinya sangat panas, apalagi di tambah dengan isu-isu agama. Semoga dengan isu-isu yang ada pada saat ini tidak memecah belah Bhineka Tunggal Ika yang telah kita jaga bersama selama ini. Harapan saya semoga Jakarta menjadi lebih baik tentunya dan menjadi kota yang lebih modern." (Adam Afgani, 25).
"Digelar dua putaran, pilkada dki 2017 terasa sangat seru. semua pasangan punya kelebihannya masing-masing dan berlomba merebut hati masyarakat dengan caranya masing-masing. Semoga (pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur) bisa merealisasikan semua janjinya saat kampanye. Membuat Jakarta lebih baik lagi. Bikin perubahan-perubahan yang berdampak bagi banyak orang. Dan, tetap melanjutkan program-program pembangunan kota yang sudah baik." (Regina Novanda, 24)