Fimela.com, Jakarta Bisakah aku menjadi prioritasmu? Sudah beberapa bulan ini aku menunggu kabar. Sayang, kamu hanya mengirimiku pesan singkat jika aku menanyakannya terlebih dahulu. Jika tidak, mungkin aku takkan mendapatkan kabar seharian. Jujur saja, kadang aku meragukan rasa cinta milikmu.
BACA JUGA
Advertisement
Aku paham betul bahwa saat ini kamu tengah mengejar kariermu. Namun, bisakah kau jadikan aku prioritasmu sebentar saja? Mengajakku pergi sebentar untuk menonton film tebaru di bioskop tentu hanya memakan waktu sedikit di hari liburmu.
Kini aku tengah melakukan apa yang kamu minta. Menantimu kembali saat kamu sibuk meraih mimpi. Aku tak akan kemana-mana dan tetap memerhatikan setiap langkah menuju kesuksesanmu. Namun, tak bisakah kamu sebentar saja berpaling?
Mungkin kamu terlalu sibuk, hingga jika aku melangkah pergi saja kamu tak menyadari. Aku bisa saja meninggalkanmu saat ini. Namun aku memilih untuk tetap menunggu. Karena aku sadar, meski menyakitkan untukku, kini kamu tengah berusaha sebaik mungkin untuk menggapai asamu.
Terkadang akupun berpikir, apa aku tak cukup penting? Apa tidak ada aku di rancangan masa depanmu? Sementara, di tengah sibuknya otakku dan rencana yang tengah aku wujudkan, kuselipkan kamu untuk menjaga rasa yang ada.
Usai memutuskan untuk menjalani hubungan ini, aku pun memutuskan untuk meletakanmu dalam setiap rencana masa depanku. Bagaimana tidak, ketika kamu berjanji untuk membuatku selalu bahagia, aku pun begitu. Karena itulah, aku tak ingin membuat keputusan yang melukai hati dan perasaanmu.
Bagaimana bisa aku tak memikirkan kamu yang selama ini menjadi alasan aku tersenyum setiap hari? Meski kini kamu tak lagi memberiku waktu, aku pastikan bahwa akan selalu menunggu.
Walau kini kamu tengah asik dengan jalur hidupmu. Meski sakit, tapi aku akan selalu hadir ketika kamu berada dalam titik terendahmu. Pun akan kunantikan kapan aku kembali menjadi prioritasmu seperti dulu. Karena saat ini, kamu adalah rumah dari cintaku.