Fimela.com, Jakarta Sudah kulontarkan beribu maaf dan menyisipkan ribuan tangis setiap malam untukmu. Maaf, aku bukanlah orang terbaik yang mungkin pantas kamu berikan hati. Usai kau berikan kepercayaan, aku malah pergi mencari kebahagiaan lain. Meski demikian, aku ingin kau tahu bahwa cinta ini masih kumiliki.
BACA JUGA
Advertisement
Kuakui kesalahanku memang tak mungkin buatmu kembali. Tak mengapa. Aku sudah ikhlas karena memang tak pantas rasanya aku kembali mendapatkan dirimu dan mengharapkan kembali cinta yang tulus itu.
Aku terlalu sibuk mengejar bahagiaku. Bahkan melupakanmu yang malah bersusah payah membuatku bahagia. Lihat, kurang bersyukur apa? Aku meninggalkan seseorang yang dengan tulus memberikan cinta dan ingin membuatku bahagia.
Kusadari bahwa semua memang hanya menyoal prioritas. Ketika aku menjadikanmu prioritas terbawah untuk waktu yang amat panjang. Sementara kamu meletekkanku di posisi teratas karena ingin melihat aku tertawa bahagia.
Kala itu, aku memang tak bisa dengan jernih memikirkan mana yang lebih penting dari mana. Fokusku untuk meraih mimpi malah membuatku harus kehilanganmu. Padahal sudah jelas nyatanya bahwa kamulah yang selalu ada di belakang untuk menyangga saat aku gagal.
Sabarmu memang ada batasnya. Aku menghargai segala waktumu yang terbuang hanya untuk menungguku. Dan dengan mudahnya, aku berpaling. Asyik dengan dunia baruku tanpa mengucap terima kasih dan maaf yang sudah sepantasnya kamu terima.
Terlambat memang. Sekarang aku baru memahami pepatah yang mengatakan bahwa 'kamu baru akan sadar seberapa besar cintamu untuknya ketika dia pergi'. Ya, sekarang aku paham dengan sangat. Ditambah aku mengerti rasa sakitnya.
Mesi terlambat, aku tetap ingin mengucap terima kasih atas segala pengorbanan waktumu. Terima kasih atas keinginanmu untuk membahagiakanku. Tangisanku memang takkan bisa membuatmu kembali. Tapi yang pasti, cinta untukmu masih akan tetap kumiliki.