Fimela.com, Jakarta Isolatif, tertutup, asing, ketiga kata itulah yang mungkin bisa mendeskripsikan negara komunis di mata publik dunia. Ketidaktahuan kemudian berbuah curiga bagi sebagian orang, sementara sisanya malah membumbungkan penasaran tinggi-tinggi.
BACA JUGA
Advertisement
Mereka yang berada di kategori kedua ini, mungkin juga termasuk kamu, akhirnya menanggalkan kecemasan, mengikuti prosedur, di mana terkadang tidaklah mudah, dan memutuskan untuk pelesiran ke wilayah penganut isme komunis tersebut. Menyusul Kuba yang telah sebegitu familiar beberapa tahun belakangan, potret kehidupan di Korea Utara pun mulai menyebar di dunia maya.
Kamu salah satu yang tertarik singgah? Sebaiknya ketahui aturan-aturan berikut agar perjalanan tetap aman dan menyenangkan. Tentu tak bisa disamakan dengan negara non-komunis, ada beberapa hal yang mesti kamu garis bawahi. Dikutip dari worldnomads.com, ini lho apa-apa saja yang mesti diketahui sebelum traveling ke Korea Utara.
Jangan terlalu banyak ingin tahu. Curiosity mungkin saja baik, tapi tak berlaku saat kamu pelesiran ke Korea Utara. Bagaimana tidak, rasa ingin tahu bisa mengantarkanmu pada maut. Jangan lupa, setiap gerak di sini begitu diperhatikan dengan sangat-sangat jeli oleh pemerintah.
Sebagian besar tur akan direncanakan oleh Korean International Travel Company dan pemandu mereka yang biasanya mengajakmu melihat sekitar. Sisihkan sejenak ambisi menjelajah sendiri, gaya traveling macam itu tak akan berhasil di Korea Utara.
Advertisement
Tak Bisa Independent Travel
Ikut dalam tur. Satu-satunya pilihan paling waras untuk menjelajah Korea Utara adalah dengan ikut tur. Bepergian sendiri hanya akan mendatangkan masalah. Kamu tak diperbolehkan meninggalkan hotel tanpa pemandu, juga tak dipersilakan menggunakan transportasi umum.
Bila tak siap dengan aturan yang demikian ketat, maka jangan sekali-kali memutuskan pergi ke Korea Utara. Ketimbang Kuba atau Turkmenistan, Korea Utara dikenal lebih ketat. Saat kamu berjalan sendiri di jalan, polisi setempat bisa-bisa menghampiri dan memberondong dengan pertanyaan.
Pastikan pasor tak terlihat mencurigakan. Ketika tiba di Korea Utara, pemandumu akan mengambil paspor dan menyimpannya dengan alasan keselamatan. Pastikan paspormu tak mencurigakan dan terlihat sama dengan turis asal Indonesia. Juga, ponselmu biasanya akan diminta saat kedatangan dan akan dikembalikan saat kepulangan.
Tak akan punya akses di luar bagian tur. Bahkan, kamu pun hanya bisa sedikit mengintip keseharian warga lokal. Jangan melanggar aturan yang sudah ada jika tak ingin membuat pemandumu berada dalam masalah. Ia akan dijadikan tersangka, bahkan disiksa, akibat kesalahanmu.
Tunduk pada Hukum
Hormati pemimpin. Dalam beberapa kesempatan, kamu mungkin akan diminta memberi salam dengan membungkuk, juga meninggalkan bunga di situs-situs tertentu. Ikuti saja, lantaran kamu harus menunjukkan sikap hormat pada pemimpin Korea Utara.
Bila, sekali saja, menunjukkan ketidakhormatan, kamu bisa-bisa berurusan dengan penegak hukum. Sanksi yang biasanya dikenakan adalah deportasi, ditangkap, bahkan dipenjara. Jadi, bersikaplah sebagaimana mestinya.
Menuruti hukum lokal. Tak bisa sembarangan, kamu mesti memerhatikan hukum yang berlaku di Korea Utara. Bila tak tahu, jangan malu bertanya pada pemandumu atau sesederhana mendengarkan arahan soal apa yang boleh dilakukan dan tidak.
Jangan mengambil gambar, kecuali sudah memperoleh izin. Mengabadikan momen di tempat-tempat tertentu hanya akan menyebabkan masalah. Terdengar agak membosankan, seram dan tak seru mungkin, namun mereka yang sudah singgahi Korea Utara mengatakan, kamu akan menjajal sensasi berbeda, di mana tak ada satu pun negara di dunia sanggup memberi sensasi serupa.