Sukses

Lifestyle

Mantan: Sudah Tidur Belum? Aku Mau Ngobrol...

Fimela.com, Jakarta "Kamu udah tidur belum? Aku mau ngobrol..." Kalimat itu menjadi malapetaka ketika tengah memperjuangkan diri untuk melupakanmu. Kusadari bahwa melepaskanmu dan mengenyahkanmu dari pikiran adalah keseharusan. Bagiku, mantan akan tetap menjadi mantan.

Beberapa bulan lalu kamu memutuskan untuk pergi. Bertahun ku bertahan dan menjaga perasaan, namun sayang, kamu lebih memilih untuk melepaskan diri dengan alasan lelah berada dalam genggamanku.

Tidakkah kamu tahu bahwa bertahun itu aku mencoba mengikuti langkahmu? Mencoba mengikuti segala inginmu? Memahami semua pola komunikasimu yang terkadang mengirimiku beribu pesan namun menghilang keesokkan harinya.

Sadari tanda-tanda abusive relationship dan segera selamatkan dirimu. Kekerasan dalam hubungan bukan tanda cinta. (Foto: unplash.com)

Menerima telepon sedihmu di tengah malam dan mendengarkan keluh kesahmu merupakan hal biasa kulakukan usai seminggu kau bak terbawa ombak. Tak ada kabar. Masihkah ruang yang kuberikan kau sebut genggaman?

Kini, bahagiaku bukan berada pada sepucuk pesan singkat yang hadir. Bahagiaku tanpamu. Menghilangnya dirimu memberikan secercah kebahagiaan. Menyadarkanku bahwa ternyata kamu hanya mencintaiku seperlunya. Bukankah itu sebuah ketidakadilan ketika aku mencintaimu seutuhnya?

Hati-hati, salah membuat relationship goals dapat membuatmu salah melangkah hari ini. (Foto: unsplash.com)

Pesan singkatmu ini malah membuatku semakin menyadari bahwa cintamu hanya sebatas perlu dan butuh. Sementara cintaku tak bersyarat. Hanya ingin membahagiakanmu, sudah. Tapi itu dulu. Jadi tolong, lebih baik kamu menyadari itu.

Perjuanganku untuk melupakanmu takkan luluh hanya dengan satu pesan singkat ini. Tidakkah kau ingat bahwa meninggalkan diriku adalah keputusan akhir? Maka relakanlah, aku bukan teman ngobrol yang bisa kamu datangi dan tinggal begitu saja.

Long Distance Relationship bukanlah hubungan biasa. Butuh usaha lebih keras untuk mempertahankannya. (Foto: huffingtonpost.com)

Terima kasih mantan atas waktu menahun yang membuatku merasa nyaman. Meski berakhir menyakitkan, tapi semua yang aku dapat adalah pelajaran. Mari kita sama-sama bahagia. Kamu dengan bahagiamu, dan aku dengan bahagiaku.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading