Fimela.com, Jakarta Bentang panorama ketinggian nan memukau, siapa yang tak tertarik? Dulu, mendaki gunung boleh saja identik hanya untuk para cowok. Namun sekarang? Deretan jalur pendakian pun dipenuhi cewek-cewek yang juga ingin menikmati panorama alam, sekaligus memetik pelajaran di tiap jengkalnya.
BACA JUGA
Advertisement
Namun mesti diingat, angkat ransel dan langsung pergi tak bisa dilakukan saat hendak menapaki langkah di jalur-jalur pendakian ini. Ya ya ya, panorama menakjubkan yang dijanjikan memang terlalu menggoda untuk ditunda bersua, tapi bukan berarti harus terburu-buru dan mengabaikan segudang faktor, terutama keselamatan.
Bila kamu adalah salah satu yang hendak melakukan pendakian perdana, maka persiapan-persiapan ini sebaiknya dilakukan. Mengurangi risiko celaka yang tentu saja menganga dengan lebarnya, persiapan ini pun tentu bisa membuat pendakianmu jadi jauh lebih menyenangkan dan nyaman. Simak sejumlah tips menurut Bintang.com berikut.
Fisik. Ini merupakan modal utama untuk memulai perjalanan. Dengan jalur pendakian yang sedemikian rupa, kesiapan fisik sekiranya jadi indikator utama untuk memutuskan apakah kamu benar-benar bisa naik gunung atau sebaliknya. Maka, latihan diperlukan dalam hal ini.
Biasanya di beberapa kota, Jakarta dan Yogyakarta misalnya, terdapat komunitas tertentu yang membantu untuk menyiapkan fisik saat hendak nanjak. Temukan perkumpulan semacam ini di kota tinggalmu kalau memang ada. Keberadaannya membuatmu jadi lebih terbantu dalam melakukan latihan fisik.
Kalaupun tak ada, maka persiapan fisik ini mesti dilakukan sendiri. Lari setiap hari selama satu atau dua minggu sebelum jadwal keberangkatakan bisa jadi alternatif yang cukup baik. Setidaknya, tubuhmu tak akan kaget ketika harus menempuh jalur yang kadang membutuhkan jalan kaki selama berjam-jam.
Advertisement
Lakukan Berbagai Persiapan dengan Matang
Melengkapi alat pendakian. Karena baru naik gunung untuk pertama kali, pastikan kamu melengkapi berbagai alat pendakian yang dibutuhkan. Supaya lebih tepat guna, konsultasikan kebutuhan ini dengan kawan yang sudah berpengalaman nanjak. Biasanya dalam obrolan ini kamu juga akan mendapat sejumlah wejangan.
Dengarkan dan ingat baik-baik apa yang dikatakan, siapa tahu satu-duanya bisa dipraktikan saat naik gunung. Jangan membawa terlalu banyak barang. Pilih ukuran carrer yang pas (biasanya perempuan punya standar sendiri). Light pack sangat-sangat disarankan bagi pendaki pemula.
Cara lain, kamu boleh membuat daftar peralatan yang dibutuhkan untuk kemudian didiskusikan dengan seorang kawan. Kenali diri sendiri agar kamu tahu apa yang penting dan tidak, karena (tentu saja) hanya kamu yang tahu benar soal kebutuhan pribadi.
Kenali jalur pendakian. Berbeda-beda, sesekali akan kamu jumpai jalan dengan tanah lapang sejauh mata memandang, namun dalam keadaan lain malah berupa jalan naik-turun yang begitu terjal. Karenanya, mengenali jalur pendakian penting dilakukan, terlebih bagi para pendaki pemula.
Dengan mengetahuinya, berkesinambungan dengan alat pendakian, kamu tahu apa yang mesti dibawa. Selain itu, informasi ini juga berguna untuk menjalani latihan fisik yang tepat. Apakah harus terus menanjak atau membiasakan tubuh berjalan di tanah lengang dalam waktu yang lumayan lama.
Juga, kamu bisa mengetahui area berbahaya dan menghindarinya ketika sudah berada di lokasi. Poin persiapan ini kembali mempertimbangkan faktor keselamatan, mengingat naik gunung bukan aktivitas sembarangan
Jangan Melanggar agar Tetap Selamat
Ketahui instruksi dan larangan petugas. Sebelum mendaki, kamu harus mengikuti sederet prosedur yang ada. Bermula dari pendaftaran, selanjutnya kamu akan diberi arahan oleh petugas soal apa yang boleh dan tidak dilakukan selama pendakian,
Terdengar sepele memang, namun instruksi ini sangat mungkin menyelamatkanmu dari jalur pendakian yang salah dan berbahaya, serta memberi pencerahan soal kawasan aman mendirikan tenda. Ingat, kamu tengah bertamu, jadi harus permisi dan menghormati adat yang berlaku.
Jangan sewenang-wenang dan nantinya malah membahayakan diri sendiri, juga orang lain. Kamu tentu tak akan melakukan pendakian sendiri. Nanjak bersama satu regu membuatmu harus bekerja sama dan menahan ego supaya terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan.
Mengantungi izin orangtua. Hendak keluar rumah dalam periode tertentu, izin orangtua sudah semestinya dikantungi. Jelaskan dengan baik tujuanmu melakukan kegiatan ini, beritahu gunung mana yang hendak didaki dan pergi dengan siapa.
Jangan sampai kamu pergi tanpa izin mereka. Mintalah doa supaya kamu selamat dan utuh kembali ke rumah. Sudah jadi rahasia umum bila tak sedikit pendaki yang meregang nyawa di gunung. Kamu tentu tak ingin bernasib demikian.
Dengan izin dari orangtua, diharapkan kakimu bisa melangkah lebih ringan. Nyaman dan fokus selama mendaki pun sekiranya bisa menyelimuti karena izin orangtua sudah direngkuh. Selain yang telah disebutkan, kamu punya ide lain soal persiapan saat hendak mendaki gunung untuk pertama kali?