Fimela.com, Jakarta Dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi 2017, ratusan umat Hindu di Surabaya, Jawa Timur menggelar pawai ogoh-ogoh yang diadakan di Pura Segara, Komplek TNI AL, Kenjeran Surabaya. Dilansir dari Liputan6.com, Rabu (29/3/2017), Ketua Walaka Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jawa Timur, Nyoman Sutantra menjelaskan, di tahun ini tema yang diangkat dimaksudkan untuk memperkuat toleransi kebhinekaan berbangsa dan bernegara demi keutuhan NKRI.
BACA JUGA
Advertisement
"Meskipun kita berbeda, kita tetap satu bangsa dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Oleh karenanya sesama manusia tidak boleh saling menyakiti," kata Nyoman di sela-sela acara, Senin 27 Maret 2017. Acara yang diselenggarakan untuk memperingati Tahun Baru Saka 1939 tersebut juga dihadiri langsung oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Pangdam V Brawijaya dan jajaran Kodiklatal, serta pimpinan Parisada Hindhu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Jawa Timur.
Ada 11 ogoh-ogoh yang dihadirkan dengan bentuk yang berbeda-beda. Namun setiap bentuk ogoh-ogoh dibuat untuk merefleksikan ego dan nafsu umat manusia. Ogoh-ogoh tersebut bisa dikatakan menjadi sebuah alat untuk menyampaikan pesan perubahan kepada prilaku manusia, dari yang tidak baik menjadi baik.
Tak hanya di Surabaya, parade ogoh-ogoh di Hari Raya Nyepi 2017 yang mengusung tema toleransi juga diadakan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dilansir dari Liputan6.com, pawai ogoh-ogoh tersebut tak hanya diikuti oleh umat Hindu saja, tetapi juga diikuti oleh masyarakat beragama lain dan melibatkan pemuda lintas agama. "Kami hadir sebagai bentuk toleransi antarumat beragama yang terjalin baik di daerah ini," ujar Sekretaris GP Anshor Kota Kupang, Arman Pua Upa, Senin, 27 Maret 2017.