Sukses

Lifestyle

Keuntungan yang Didapat oleh Para Pengemis Like di Facebook

Fimela.com, Jakarta Postingan nggak jelas memang tidak cuma ada di Facebook, kamu pasti juga akan menemukan di sosial media lainnya. Jadi, sebaiknya kamu jangan terlalu gampang memberikan “like”, “love”, atau berkomentar “Yes, Amin”, dan sebagainya. Karena faktanya banyak kejahatan yang terjadi lewat “like” tersebut.

Beberapa waktu lalu seorang netizen bernama Didik Nugroho menceritakan pengalamannya yang kini tengah menjadi viral. Diceritakan, Didik baru saja berhasil mengerjai salah satu pemilik akun Facebook nggak jelas yang suka meminta postingannya di like. Ya, meskipun nggak jelas namun karena yang diposting biasanya adalah foto-foto menyedihkan, nggak heran kalau dalam satu postingan saja bisa dapat ribuan “like”.

Ternyata banyaknya “like” akan mempengaruhi pendapatan si pemilik akun yang suka ngemis postingannya di like tersebut. Biasanya setiap 100.000 “like” yang di dapat oleh satu postingan akan dihargai sekitar Rp2 juta. Siapa yang beli? Tentunya mereka-mereka yang memiliki kepentingan, misalnya produk iklan. Semakin “like-nya” banyak, maka produk tersebut pastinya akan mendapatkan perhatian dari para netizen lain yang merupakan calon konsumen. Padahal “like” tersebut juga fake alias palsu.

Hati-hati! Jangan langsung kasih "like" atau mengomentari dengan kata "amin"... (Foto: Facebook)

Pembahasan soal postingan yang meminta di like ini juga sebenarnya sudah lama diulas oleh ahli mesin pencari Next Digital di Melbourne, Australia, Daylan pearce di dalam blognya. Jika halaman sudah mendapatkan ribuan “like”, maka halaman akan memiliki posisi tertinggi dalam News Feed para pengguna Facebook. Dari situlah “Like” akan memberikan banyak keuntungan.

Pearce menjelaskan jika semakin banyak “like” dan “share” atau pun komentar yang didapat dalam sebuah postingan, maka peluang untuk mendapatkan keuntungan juga semakin banyak, mau itu dalam jangka waktu yang pendek atau panjang. Begitu sebuah halaman sudah mendapatkan 700 ribu "like" (dengan cara menipu), maka halaman itu akan dijual kepada orang lain. Informasi halaman pun diubah, bukan lagi soal kanker, binatang dan sebagainya, tapi untuk mempromosikan sebua bisnis.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading