Fimela.com, Jakarta Setelah hujan yang mengguyur dengan begitu intens pada Februari, matahari dikatakan akan lebih sering muncul pada sisa tanggal di bulan Maret. Bahkan, tingkat panasnya dilaporkan akan makin menjadi. Menurut National Environment Agency (NEA), seperti dimuat straitstimes.com, setidaknya terdapat dua faktor peningkatan suhu tersebut.
Pertama, dampak El Nino. Fenomena cuaca tak biasa ini memberi pengaruh pada menghangatnya suhu di sekitar Samudra Pasifik. Hantaran panas tersebut nantinya berdampak pada hampir seluruh wilayah di lingkar Pasifik.
Advertisement
BACA JUGA
Kedua, Equinox. Matahari yang berada persis di garis khatulistiwa bisa mengakibatkan lebih hangatnya cuaca. Meski terkadang Equinox tak berdampak besar, yakni naiknya suhu secara drastis, namun tak menutup kemungkinan hal itu terjadi pada beberapa keadaan.
Mengingat prakiraan cuaca yang demikian, ada baiknya kamu tetap menjaga badan tetap dingin. Tak perlu khawatir berlebih, lantaran BMKG mengatakan, seperti dimuat Liputan6.com, Equinox tak selalu berdampak pada peningkatan suhu yang ekstrem dan bertahan lama.
"Masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari Equinox sebagaimana disebutkan dalam isu yang berkembang," jelas Kepala Humas BMKG, Hary Djatmiko, sebagaimana dilaporkan Liputan6.com.