Fimela.com, Jakarta Sebagian terumbu karang yang menjadi salah satu pesona Raja Ampat, rusak. Hal itu diakibatkan Kapal Pesiar Inggris Caledonian Sky yang kandas di perairan sekitar Pulau Kri, Raja Ampat, Sabtu (4/3) lalu.
BACA JUGA
Kandasnya kapal pesiar itu mengakibatkan kerusakan tutupan karang sekitar 1.600 meter persegi. Diketahui keragaman 8 genus terumbu karang, berkurang.
Advertisement
Ricardo Tapilatu, Kepala Pusat Penelitian Sumber Daya Laut Universitas Papua yang melakukan evaluasi mengatakan, Noble Caledonia, perusahaan yang mengoperasikan kapal itu, setidaknya harus membayar 1,28 - 1,92 juta dollar AS. Perhitungannya, untuk satu meter persegi, nilai ganti ruginya ditaksir 800 - 1200 dollar AS.
"Jika perusahaan tidak bersedia, maka pemerintah daerah akan membawa kasus ini ke pengadilan," ungkap Tapilatu seperti dikutip The Guardian, Jumat (10/3/2017).
Ganti rugi dari perusahaan akan digunakan untuk memperbaiki terumbu karang yang rusak. Proses diperkirakan memakan waktu hingga satu dekade. Selain itu, uang ganti rugi juga akan dipakai untuk menambah buoy sehingga bisa mencegah kapal masuk ke area yang dangkal saat surut.
Dilansir dari situs Indonesia kaya, laut Raja Ampat memang memiliki keindahan yang belum tertandingi oleh tempat manapun di Indonesia, bahkan Raja Ampat dapat disetarakan dengan perairan indah dunia seperti Maladewa, Laut Tengah, atau Kepulauan Fiji.
Raja Ampat merupakan salah satu dari 10 tempat menyelam terbaik yang dimiliki dunia. Seorang ahli karang, Dr. John Veron pernah menyebutkan dalam penelitiannya bahwa Raja Ampat mempunyai 450 jenis karang yang teridentifikasi masih dalam kondisi berkembang sangat baik. Sebuah lembaga Conservation International (CI) yang bekerjasama Lembaga Oseanografi Nasional (LON) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga pernah melakukan sebuah penelitian di tahun 2001 dan 2002. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Raja Ampat memiliki hampir 75% terumbu karang yang ada di seluruh dunia.