Fimela.com, Jakarta Gelandang asal Ghana yang lama merumput di Chelsea, Michael Essien, bergabung dengan Persib Bandung. Untuk mendatangkan Essien, digadang-gadang Persib harus mengeluarkan dana dua kali lipat dari nilai striker Sergio van Dijk.
Perbandingan tersebut berdasarkan market value kedua pemain sebagaimana dicatat Transfermarkt. Nilai pasar Essien saat ini adalah 800.000 euro atau sekitar Rp 11,3 miliar. Sementara nilai dari Sergio Van Dijk adalah 350.000 euro atau sekitar Rp 4,9 miliar.
Advertisement
BACA JUGA
Memang wajar nilai pasar Essien bisa mahal. Hal tersebut tidak terlepas dari pengalamannya di level Eropa. Dia tercatat pernah memperkuat Bastia, Lyon, Chelsea, Real Madrid, AC Milan, dan terakhir Panathinaikos.
Ibnu Jamil, artis sekaligus presenter olahraga ini, ikut menyambut gembira kehadiran Essien di klub Persib Bandung. Ia berharap dengan datangnya Essien bisa menambah tajam serangan-serangan Persib ke jantung pertahanan lawan. “ 'sukses untuk persib bersama Essien'
Sebagai presenter, Ibnu menilai ada plus dan minus perihal Persib mendatangkan Essien bergabung dengan klubnya. Berikut ulasannya.
Keuntungan :
-Bergabungnya Essien dengan Persib, artinya kemajuan untuk sepakbola Indonesia. Bisa menjadi kebanggaan, bintang sekelas Essien yang merumput di liga-liga Eropa sekarang merumput di liga paling tinggi Indonesia.
-Nama besar Essien bisa dijadikan Persib utnuk bisnis. Entah itu dari Jersey, dapat produk jadi ambassador. Jadi Persib harus gencar jualannya di luar teknis lapangan.
-Dengan kehadiran Essien, Persib berpeluang besar bisa menghasilkan gelar, sponsor bisa masuk lagi, penonton yang datang lebih banyak lagi.
Kerugian :
-Yang menjadi kendala, Essien rentan cedera. Jangan sampai Persib membelinya jadi sia-sia. Gajinya sudah mahal, tapi cuma duduk di bangku cadangan saja sih percuma. Soalnya klub sekelas Muanthong united saja nolak Essien yang katanya rentan cedera.
-Yang jadi catatan penting buat gue, sayang banget untuk klub yang punya duit banyak seperti Persib, bayar gaji ratusan juta perbulan hanya untuk Essien. Padahal notabene Persib belum punya stadion sendiri. Semua masih mengandalkan milik Pemda. Kenapa nggak berpikir uangnya ditabung untuk dibelikan sebidang tanah. Tahun berikutnya lagi bangun stadion. Toh nanti bisa jadi salah satu sektor bisnis buat Persib. Dia bisa punya pengelolaan stadion. Bisa juga disewakan untuk perkantoran atau apa. Sepak bola Indonesia bilangnya sudah industri, menguntungkan. Kalau berpikir seperti itu buat gue sayang banget. Gue sih lebih bijaksana kalau kalau punya pemikiran seperti itu. Kan invest jangka panjang juga buat klub itu.