Fimela.com, Jakarta Sebuah permainan berupa tantangan (challenge) di kalangan pelajar sedang jadi tren dan viral di media sosial tanah air, terutama di Instagram dan Facebook. Banyak pihak, terutama orangtua, yang mengkhawatirkan dampak berbahaya tantangan yang disebut Skip Challenge tersebut.
Tantangan yang sedang tren di Indonesia ini disebut juga dengan Pass Out Challenge di sejumlah negara. Tantangan ini ternyata sudah lama jadi tren di negara Barat seperti Amerika Serikat (AS) dan sekitarnya. Meski sedang jadi tren, Skip Challenge atau #skipchallenge ternyata sudah ada sejak 1995 lalu.
Advertisement
BACA JUGA
Permainan ini dilakukan dengan cara menekan dada selama beberapa detik sampai orang tersebut merasa kekurangan oksigen. Setelah itu ia bisa kehilangan kesadaran atau pingsan. Selain menekan dada, permainan ini juga biasa dilakukan dengan menjerat leher, atau melakukan gerakan squat kemudian menahan napas.
Tapi intinya adalah berusaha mencapai kondisi hilang kesadaran. Permainan berbahaya ini sudah merenggut sejumlah korban jiwa.
Seorang remaja perempuan dan laki-laki berusia 15 tahun di AS meninggal pada 2005 dan 2012 lalu karena mengikuti permainan menantang maut ini.
Dr Nick Flynn dari Union Quay, Medical Centre, Cork, mengingatkan bahaya dan risiko dari tantangan ini berupa hilangnya kesadaran, hipoksia (kondisi otak kurang pasokan oksigen), kejang, kerusakan otak, hingga kematian. Kalau kamu pernah menyaksikan film Flatliners (1990) yang dibintangi Julia Roberts, mungkin bisa membayangkan kengerian dari Skip Challenge.
Tantangan di film Flatliners agak mirip dengan Skip Challenge dan memang berbahaya walaupun diceritakan dilakukan oleh sejumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran. Tentunya kita berharap permainan berbahaya dan mengundang maut seperti Skip Challenge bisa dihentikan dan tidak ada lagi yang berani melakukannya.