Fimela.com, Jakarta Tak semua yang tengah hits mesti diikuti. Sekiranya itulah modal utama menghadapi beragam tren tantangan yang sering kali muncul, terutama di media sosial. Belakangan, masyarakat dunia maya tengah dihadapkan dengan tren skip challenge atau #PassoutChallenge.
Tantangan ini dilakukan dengan menekan bagian dada sekeras-kerasnya selama beberapa waktu untuk membuat seseorang kekurangan oksigen sehingga kehilangan kesadaran alias pingsan. Tren ini, mirisnya, diikuti banyak remaja karena dianggap memberi pengalaman menyenangkan sekaligus menegangkan.
Advertisement
BACA JUGA
Namun demikian, skip challenge nyatanya sangat berbahaya karena berpotensi menyebabkan hipoksia, kejang, pingsan, kerusakan otak, bahkan kematian. "Saat melakukan passout challenge (atau skip challenge) mereka meniru kondisi kekurangan napas. Itu menghentikan otot dada bergerak, sehingga oksigen minim di otak," kata Dr.Nick Flynn dari Union Quay, Medical Centre, Cork, seperti dimuat irishexaminer.com.
Dr. Flynn memaparkan, yang terjadi pada otak saat skip challenge sebenarnya mirip dengan waktu seseorang tenggelam, tersedak atau mengalami serangan jantung. "Kondisi itu menyebabkan hipoksia dan dapat memicu kejang bahkan kematian. skip challenge sangat berbahaya," sambungnya.
Meski kesadaran bisa kembali, namun ada risiko lain dari skip challenge, yakni terjatuh atau cedera setelah siuman dari pingsan. Di samping itu, jika otak kekurangan oksigen lebih dari tiga menit maka bisa mengakibatkan kerusakan, bila lebih dari 5 menit akibatnya jauh lebih fatal.