Fimela.com, Jakarta Putus cinta dan menjadi baik-baik setelahnya mungkin ibarat kamu dipaksa berlari setelah satu kakimu mengalami cedera. Sulit. Tapi untuk berlarut dalam kesedihan pasca putus cinta juga bukan hal yang bijak untuk dilakukan. Sebab hidup terus berjalan, dan kalau kamu termenung di titik itu, kamu akan banyak ketinggalan.
BACA JUGA
Advertisement
Kalau belum bisa baik-baik saja, minimal berpura-pura baik-baik saja dulu. Untuk meredam munculnya drama yang lain, untuk sesegera mungkin melatih diri menjadi baik-baik saja yang sebenarnya. Tapi, bagaimana caranya?
1. Jangan menangisinya terus-terusan. Saat kamu menangis, luapkan semaksimal mungkin, tapi pastikan setelah itu kamu tidak membawa tangisanmu ke mana-mana. Jika sudah bosan, segera distraksikan kesedihanmu ke hal lain. Misal; menonton film, bermain musik, baca buku, melakukan pekerjaan rumah, ataupun hangout bersama teman-teman. Kuncinya; cari distraksi.
2. Jangan meminta dia mengubah keputusannya dua kali. Kalau sekali kamu usahakan dia menolaknya, cukupkan sampai di sana. katakan kamu setuju dan bilang padanya, kamu akan baik-baik saja. Masalah kamu sedih, menangis, kecewa atau rindu setelahnya, jangan tunjukkan di hadapannya. Kalau kamu tidak tahan, bisa curhat ke keluarga atau sahabatmu. Tapi, ingat, jangan publikasikan keterpurukanmu.
3. Tanamkan dalam kepala, kesedihan ini akan segera berakhir. Semua akan kembali seperti sedia kala. Kamu akan segera terbiasa tanpanya, dan hidupmu akan kembali menyenangkan. Selama kamu berusaha sampai ke titik itu, setidaknya semua sudah menjadi bagian dari keyakinanmu. Dengan begitu, langkahmu untuk bangkit akan lebih mudah dijalani.
Berpura-pura baik-baik saja setelah putus cinta mungkin adalah tentang upaya untuk meredam dan menyembunyikan kesedihan, setidaknya dari hadapan si mantan. Percayalah, nantinya kamu akan bisa karena terbiasa.