Fimela.com, Jakarta Ketua Umum Asosiasi Agen Tur dan Perjalanan Indonesia (Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies/ASITA), Asnawi Bahar memprakirakan biaya liburan Raja Salman di Bali menyentuh nominal Rp150 miliar dari total pengeluaran mencapai Rp250 miliar selama berada di Indonesia.
Uang sejumlah demikian, sambung Asnawi, digunakan untuk biaya borong kamar hotel di St Regis Resort, Laguna, Bali Hilton (ex Grand Nikko) dan Ritz Carlton. Seluruh hotel tersebut berlokasi di Nusa Dua. Ditambah menyewa ratusan mobil mewah, wisata ke Nusa Dua, Uluwatu, kawasan GWK dan biaya lain. "Kalau di Bali saja mungkin perkiraan saya mencapai Rp 150 miliar. Itu paling minimal ya," kata Asnawi, sebagaimana dimuat Liputan6.com.
Advertisement
BACA JUGA
Asnawi menghitung, hotel Laguna punya 287 kamar dengan variasi tarif Rp10 juta hingga Rp100 juta per malam. Mengambil tarif yang paling murah, estimasi biaya Rp14,35 miliar dengan asumsi rombongan menginap selama 5 hari. Kemudian St Regis Resort dengan 123 kamar yang punya harga minimal seperti Laguna, maka diperkirakan biaya yang dihabiskan sekitar Rp6,15 miliar.
"Itu belum perhitungan tarif kamar Raja Salman yang mencapai ratusan juta, biaya makan selama di Bali karena hotel kan ditutup untuk umum," tuturnya. Ditambah menyewa mobil mewah 360 unit dikalikan Rp5 juta dikalikan lagi waktu selama berada di Bali, hasilnya mencapai Rp10 miliar. Itu pun belum termasuk biaya groundhandling dan lainnya.
Berdasarkan laporan Liputan6.com, liburan Raja Salman di Bali bersama 1.500 orang, termasuk 10 Menteri dan 25 Pangeran dijadwalkan berlangsung pada 4 - 9 Maret 2017. Dikatakan, kunjungan orang nomor satu di jazirah Arab tersebut akan memberi dampak besar bagi sektor pariwisata nasional, yakni meningkatkan pertumbuhan konsumsi yang memainkan peranan penting guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi.