Fimela.com, Jakarta Sudah bertahun-tahun, para kaum Hawa menggunakan pembalut atau tampon untuk menahan dan menyerap darah haid yang keluar setiap bulan, yang umumnya akan terus mengalir selama kurang lebih satu minggu. Namun sayangnya, isu mengenai kedua alat ini menyeruak. Mulai dari pembalut dan tampon yang mengandung parfum atau pewangi, hingga mengandung zat kimia seperti pemutih.
BACA JUGA
Advertisement
Ini membuat sebagian perempuan was-was. Belum lagi masalah pembalut yang mahal di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan juga negara-negara di Eropa. Akhirnya, muncul yang namanya menstrual cup. Bentuknya seperti wadah kecil yang fleksibel, bisa dilipat dan akan kembali ke bentuk semula kalau dilepas. Wadah darah haid ini tentunya hanya digunakan perempuan-perempuan yang sudah aktif berhubungan seks, lantaran cara penggunaannya yang dimasukkan ke dalam vagina seperti tampon.
Dilansir dari Cleveland Clinic, wadah ini banyak digemari kaum Hawa lantaran lebih murah dari tampon atau pembalut. Memang, harga satuannya lebih mahal, tapi bisa digunakan berkali-kali selama waktu tertentu. Jadi, kalau wadah tersebut sudah penuh, kamu bisa mengeluarkannya, membuang darahnya, lalu dicuci hingga bersih, dan masukkan kembali ke dalam vagina.
Selain itu, kamu juga tak perlu bolak-balik ganti pembalut. Kamu bisa menggunakan wadah ini selama 12 jam sebelum membuang darahnya dan membersihkan wadah itu kembali. Bukan itu saja, banyak perempuan yang lebih suka wadah ini karena mereka tetap bisa melakukan hubungan seks dengan pasangan, tanpa harus mengeluarkan wadah tersebut dari vagina.
Namun, di antara segudang kelebihan, tentu saja ada beberapa kontra pada penggunaan menstrual cup ini. Penggunaan wadah ini sepertinya lebih cocok digunakan para perempuan yang sudah aktif melakukan seks. Kalau tidak, akan terjadi kesulitan untuk memasukkannya. Selain itu, bagi sebagian orang, agak sulit untuk mengeluarkan cup dari dalam vagina. Sehingga, kalau salah cara menariknya keluar, darah akan tumpah ke tangan bahkan ke lantai. Kamu juga harus mensterilkan wadah dengan cara yang sama dengan mensterilkan botol susu bayi, setiap kali haidmu selesai.