Fimela.com, Jakarta Taman Ujung Kulon atau Taman Nasional Ujung Kulon, Minggu, 26 Februari merayakan hari ulang tahunnya yang ke 25 tahun. Untuk merayakan hari jadi taman yang pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli Botani Jerman, F. Junghun pada tahun 1846 ini Google Doodle membuat sebuah doodle spesial.
BACA JUGA
Advertisement
Ya, jika kamu melihat halaman utama Google, maka kamu akan melihat ada gambar dua ekor badak yang tengah berendam. Itulah gambar Badak Jawa, salah satu hewan endemik yang ada di Taman Nasional Ujung Kulon.
Dilansir dari situ resmi Ujungkulonwild.com, ternyata hewan endemik yang ada di taman nasional yang terletak di Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten tersebut bukan cuma badak. Dan inilah hewan endemic yang ada di Taman Nasional Ujung Kulon.
1. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus). Jumlah Badak Jawa kini memang sangat sedikit, yakni hanya sekitar 50 hingga 60 ekor saja, dan ke semuanya itu hanya dapat ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon. Sehingga tidaklah heran mengapa Google mengistimewakan hewan yang satu ini dengan menjadikannya sebagai Google Doodle.
2. Owa Jawa (Hylobates moloch). Dilansir dari situs Lingkunganhidup.co kini Owa Jawa diperkirakan hanya berjumlah kurang dari 5.000 ekor. Keberadaan hewan menggemaskan ini memang semakin terancam, salah satu penyebabnya adalah kerusakan habitat.
3. Surili (Presbytis aygula). Pernah ditetapkan sebagai maskot PON 2016, primata yang dikenal sangat pemalu ini juga terancam punah. Meskipun Surili sebenarnya sudah tercatat sebagai hewan dilindungi sejak tahun 1979 melalui SK Menteri Pertanian No.247/Kpts/Um/1979.
4. Anjing Hutan (Cuon alpinus javanicus). Sama seperti tiga hewan endemic Taman Nasional Ujung Kulon di atas, oleh IUCN Redlist, anjing hutan asli Indonesia ini juga dikategorikan dalam status konservasi endangered atau terancam punah.
Itulah keempat hewan endemik yang akan kamu temukan jika berkunjung ke Taman Ujung Kulon, meskipun kesempatan untuk bertemu keempat hewan tersebut sangat sedikit lantaran jumlahnya yang juga sudah semakin berkurang. Jadi, bukan cuma Badak Jawa saja yang harus dilindungi, kita juga harus bisa menjaga kehidupan hewan lainnya agar tidak punah.