Fimela.com, Jakarta Ada batas yang samar antara berusaha memberi perhatian terhadap pasangan dengan cara menanyakan hal-hal menyangkut kesehariannya, dan ketidakpercayaan. Yang menjadi pembeda adalah motif di baliknya. Kamu benar ingin "terlibat" dalam kesehariannya atau sekadar kepo belaka? Coba bedakan, kalau pertanyaan-pertanyaan kepo itu biasanya kayak gini:
BACA JUGA
Advertisement
1. Itu siapa? Kok sering ngobrol sama kamu di medsos? Ya, namanya juga era digital, rasa cemburu pun bisa dipicu dari media sosial.
2. Kamu lagi ngapain sih kok balas chat aku lama banget? Maksudnya, sebenarnya tidak ada salahnya juga kalau kamu mau minta penjelasan kenapa dia lama balas chat kamu, tapi mungkin cara bertanya dengan kalimat seperti ini yang membuat pertanyaanmu akan terdengar seperti kecurigaan dibanding perhatian.
3. Kamu ngapain aja seharian? Sama siapa? Tidak begitu, bukan begitu caranya mengajak pasanganmu ngobrol membicarakan hal-hal dalam kesehariannya. Pilih kalimat yang lebih halus seperti, "tadi gimana kerjaannya, sayang? lancar?" Terdengar berbeda bukan bila diucapkan?
Maksud baikmu takkan tersampaikan dengan baik tanpa pilihan kalimat yang baik. Jadi, kalau kamu merasa masih seperti yang disebut di atas ketika berusaha menunjukkan perhatian pada pasanganmu, coba pertimbangkan untuk memilih cara lain atau kalimat lain. Kebiasaan baik, sekecil apapun itu dapat menjadi investasi yang bermanfaat besar bagi hubungan dan begitu pula sebaliknya.