Fimela.com, Jakarta Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta baru saja mendapat laporan dana kampanye tiap-tiap pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ternyata, dari ketiga paslon ini, nama pasangan Ahok Djarot keluar sebagai pasangan yang paling irit di antara kedua paslon.
BACA JUGA
Advertisement
Dilansir dari Liputan6, paslon nomor urut 2 itu menerima sekitar Rp60 milyar dari KPU. Sementara total pengeluaran sekitar Rp53 milyar. "Terakhir hadir pada hari ini pasangan nomor urut 2 (Ahok-Djarot), total penerimaan sejumlah Rp 60.190.360.025. Kemudian total pengeluaran sejumlah Rp 53.696.961.113," ungkap Komisioner KPU DKI Jakarta, Dahlia Umar, di Kantornya Gedung, Jakarta Pusat, Minggu 12 Februari 2017.
Sementara itu, lanjut Dahlia, paslon nomor urut 3, Anis Sandi memiliki angka pengeluaran lebih dari Rp60 milyar. "Untuk pasangan calon nomor urut tiga yakni Anis Baswedan dan Sandiaga Uno, pengeluarannya saat kampanye sebesar Rp 64.719.656.703, sedangkan penerimaan dana kampanyenya sebesar Rp 65.272.954.163," terang dahlia.
Sama seperti paslon Agus-Sylvi yang juga memiliki pengeluaran lebih dari Rp60 milyar. Bahkan, tercatat, pengeluaran mereka mencapai Rp68 milyar. "Selanjutnya, paslon nomor urut satu penerimaan dana kampanye sebesar Rp 68.967.750.000 kemudian pengeluran total adalah Rp 68.953.462.051. Sehingga saldo yang ada di rekening mereka Rp 1.984.949 dan Rp 12.303.000," jelas Dahlia. Dengan begini pasangan Ahok Djarot memiliki pengeluaran terkecil dibandingkan 2 paslon lainnya.