Fimela.com, Jakarta Baru-baru isu tentang sadap-menyadap telepon kembali mengemuka. Penyadapan dengan teknik-teknik tertentu memang mungkin saja dilakukan untuk mencuri informasi dari ponsel seseorang. Lalu bagaimana dengan pesan singkat seperti WhatsApp (WA), apakah bisa disadap juga?
Berkirim pesan singkat sekarang ini umumnya lewat aplikasi berbagi pesan berbasis internet. Pesan akan sampai real-time dari pengirim ke penerima. Aplikasi berbagi pesan yang beredar sekarang ini sudah dilengkapi enkripsi end-to-end, pengamanan informasi mulai dari perangkat pengirim ke penerima.
Advertisement
BACA JUGA
"Teorinya, dengan end-to-end encryption, semestinya tidak bisa terbaca oleh pihak ketiga," terang pakar digital forensik Ruby Alamsyah, seperti dilansir dari antaranews. Meski begitu, keamanan dunia digital tidak bisa dijamin.100 persen. Bakal selalu ada celah bagi pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab untuk menyadap percakapan yang sudah terproteksi.
Misalnya dengan menyusup ke ponsel melalui spyware. Pesan yang dilindungi dengan enkripsi tidak dapat dibaca tanpa alat khusus. Selama perjalanan pengiriman, pesan tersebut di dekripsi (decrypt) sehingga bisa dibaca oleh penerima. Spyware yang terpasang di ponsel bisa membaca pesan karena teks berada dalam posisi deksripsi.
Ponsel yang disusupi spyware akan mengirim data ke server pengintai tanpa disadari oleh pemiliknya, misalnya isi percakapan pesan maupun telepon sampai lokasi pengguna berada. Pengguna ponsel sangat mungkin tidak sengaja memasang spyware di perangkat mereka kalau tidak berhati-hati saat mengunduh aplikasi.
Menurut Ruby, tidak ada tanda-tanda yang terlihat secara kasat mata ponsel yang disusupi spyware. Spyware bisa masuk dari aplikasi yang dipasang di ponsel lalu bersembunyi sampai pengguna pun tidak mengetahui ada bahaya di ponsel mereka. Jadi kalau khawatir di sadap, sebaiknya kita lebih hati-hati dan bijak dalam mengirim pesan singkat.