Fimela.com, Jakarta Di tengah animo wisata alam yang begitu meletup-letup, jangan sampai lupa kalau traveling masih punya cara lain untuk dilakoni. Meski tak melulu jadi tujuan utama, namun wisata sejarah tetap menarik untuk dilakukan. Masih ragu? Coba simak sejumlah alasan menurut Bintang.com berikut.
Pengalaman berbeda. Poin ini jelas akan kamu rasakan jika mengubah gaya traveling. Meninggalkan sejenak pacuan adrenalin di tempat-tempat paling menantang, kini saatnya mengetahui sejarah dan penggalan kisah kejayaan masa silam. Dengan begini, gaya perjalananmu akan jauh dari monoton.
Punya agenda lain. Jika kamu adalah tipe pelancong yang menyusun agenda perjalanan dengan begitu rapi, maka wisata sejarah pun sudah semestinya diperlakukan sama. Melakukan riset kecil sebelum pergi atau bahkan membeli tiket masuk satu-dua tempat secara online sekiranya bisa dilakukan.
Advertisement
BACA JUGA
Tantangan. Meski berlabel wisata sejarah, bukan berarti tak sarat akan sederet tantangan. Letak kuil atau puing bangunan yang kadang 'ajaib' mengharuskanmu menaklukan jalur sulit. Entah itu membelah lebat belantara atau mendaki gunung batu dengan kemiringan hampir vertikal.
Tak sekedar senang. Wisata sejarah pun dinilai mampu menghindarimu dari persepsi traveling yang semata datang-senang-pulang. Dengan agenda yang sedemikian rupa, sangat mungkin kamu temukan makna di jenis perjalanan ini.
Tempat eksotis. Siapa bilang wisata sejarah itu membosankan? Coba saja lihat berapa banyak kuil yang bangunannya megah dan membuat banyak mata enggan berkedip. Mengemban kisah tertentu, bentukan atmosfer ketika masuk ke tempat-tempat tersebut bisa dipastikan berbeda dan begitu khas.
Pemahaman. Yang paling penting dari wisata sejarah adalah pemahaman. Bagaimana ritme kehidupan terbentuk beratus atau berjuta tahun sebelumnya. Apa saja kepercayaan yang diemban masyarakat kala itu, serta apa yang bisa diilhami di masa sekarang.
Perspektif. Setelah tahu sederet hal, mungkin kamu tak akan memandang Machu Picchu semata puing peninggalan Inca di puncak gunung megah nan eksotis. Namun bagaimana menghargai tiap situs kuno yang merupakan cerminan atau asal muasal kehidupan yang sekarang ada. Jadi, kapan akan berwisata sejarah (lagi)?