Fimela.com, Jakarta Hari Tumpek Landep yang dirayakan setiap 210 hari sekali diharapkan menjadi sebuah momentum untuk mempertajam pikiran. Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
BACA JUGA
Advertisement
"Landep itu artinya tajam atau runcing, kita maknai hari raya ini dengan menajamkan hati dan pikiran kita, kembangkan pengetahuan yang kita miliki, jangan biarkan otak kita berhenti untuk bekerja. Teruslah belajar dan berpikir kritis," katanya dalam dharma wacana (ceramah keagamaan) di Denpasar, Sabtu, seperti dikutip dari Antara, Minggu (5/2/2017).
Made Mangku Pastika mengajak umat Hindu untuk mempertajam pikiran sehingga dapat berpikir lebih kritis, lebih jernih, proaktif, selalu ingin belajar dan terus menambah pengetahuan.
"Tumpek Landep merupakan sebuah tonggak penajaman terhadap citta, budhi dan manah (pikiran) dan dengan demikian kita akan selalu berperilaku berdasarkan kejernihan pikiran dengan berlandaskan nilai-nilai agama. Dengan pikiran yang jernih itu pula kita akan dapat memilah mana hal yang baik dan mana yang buruk," ucapnya.
Pastika pun memberikan sedikit penjelasan tentang makna senjata lancip dalam upacara Tumpek Landep yang kini maknanya lebih meluas. Dulu upacara Tumpek Landep diupacarai dengan beberapa pusaka yang memiliki sifat tajam, seperti keris dan tombak. Namun kini ada juga benda-benda seperti motor, mobil, mesin, atau apapun benda-benda yang merupakan hasil dari cipta karsa manusia yang dapat mempermudah kehidupan.
“Sekali lagi saya ingatkan jangan sampai ada salah mengartikan, bahwasannya ketika kita mengupacarai mobil, motor, komputer dan sebagainya bukan berarti kita menyembah benda benda tersebut," ujar Pastika pada rangkaian piodalan (persembahyangan) di Pura Penataran Agung Kerta Sabha di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha itu. Tumpek Landep tepatnya jatuh pada penanggalan Sabtu Kliwon Wuku Landep.