Fimela.com, Jakarta Tim dokter RS Moewardi Solo, Jawa Tengah, mengaku belum bisa merealisasikan target membuat Sulami--penderita penyakit langka Ankylosis Spoylitis—untuk bisa duduk dan menekukan lutut, dalam waktu dekat.
BACA JUGA
Advertisement
Operasi yang sebelumnya dijadwalkan, pun tertunda karena berbagai pertimbangan. “Setelah kami berdiskusi operasi belum bisa dilakukan karena melihat kekakuan yang dialami Sulami sudah lebih dari 20 tahun,” kata Ketua Tim Dokter RSUD dr Moewardi, dr Arif Nurudin, Sp PD saat dihubungi Bintang.com, Rabu (1/2/2017).
Oleh sebab itu, fokus dialihkan kepada perbaikan gizi dan rehabilitasi medis untuk mengurangi ketergantungan Sulami, wanita yang dikenal sebagai manusia kayu asal Sragen itu, kepada orang lain. “Namun bukan berarti tidak akan dioperasi sama sekali, di dunia kedokteran tidak ada yang pasti, mungkin nanti akan ada diskusi kembali jika kondisi pasien sudah memungkinan apakah akan dilakukan operasi atau tidak,” ucapnya.
Menurut Arif, asupan gizi Sulami menjadi perhatian karena adanya kekakuan di daerah rahang Sulami yang menyebabkan proses pengunyahan menjadi tidak optimal.
“Mulut pasien hanya bisa terbuka 1,5 cm, maka proses pengunyahan kurang optimal. Tapi sekarang dari segi gizi asupannnya sudah membaik,” kata Arif.
Untuk rehabilitasi medis, selain memberikan pelatihan dan obat khusus, tim dokter sedang mengupayakan membuat peralatan khusus untuk mengurangi ketergantungan Sulami kepada orang lain.