Fimela.com, Jakarta Baper alias terbawa perasaan memang membahayakan. Pasalnya, baper itu diorientasikan pada perasaan yang hanya dimiliki oleh satu pihak, tanpa diketahui apalagi disengaja oleh pihak kedua. Misal; kamu berpapasan dengan pengamen di jalanan yang menyanyikan lagu kenangan dengan mantan, lalu kamu jadi galau nggak karuan. Nah, itu baper.
BACA JUGA
Advertisement
Karena seringkali diidentikkan dengan hal-hal seperti itu, baper jadi dikenal sebagai satu frasa bermakna negatif. Padahal, baper sah-sah saja, lho! Apalagi kalau kamu mengalami momen ini:
1. Seseorang membuatmu terpesona akan hal yang dilakukannya. Sebelumnya mungkin kamu belum menyadari bahwa dia mampu melakukan itu, tapi setelah kamu dibuat terpesona, kamu pun jadi mengaguminya. Ada perasaan deg-deg ser tiap melihatnya!
2. Dia menunjukkan perhatiannya padamu. Ya, kadang yang nggak berkomunikasi langsung pun bisa baper, gimana yang berkomunikasi langsung, diperhatikan pula. Kalau ini terjadi, sih, wajar saja kamu baper.
3. Dia menyatakan perasaannya padamu. Sampai tahap ini, bapernya sudah level tinggi. Perasaanmu yang tadinya tak sengaja terbawa-bawa itu jadi dengan sengaja dicurahkan. Sekali dia menyatakan, maka seterusnya perasaan akan dilibatkan.
Selama kamu tahu tindak-tanduk yang bikin kamu baper itu memang ditujukkan padamu, kamu masih berada dalam batas cukup aman. Tapi kalau nggak, berarti kamu harus ekstra hati-hati agar nggak patah hati. Jangan-jangan perasaanmu bertepuk sebelah tangan!