Sukses

Lifestyle

Kenapa Putus Cinta di Usia 25-an Terasa Lebih Berat?

Fimela.com, Jakarta Ketika jatuh cinta, merasakan patah hati setelahnya itu biasa. Ketika menjalin sebuah hubungan, putus di tengah jalan adalah sebuah risiko yang selalu mungkin terjadi. Tapi, putus hubungan itu tak lagi terasa biasa jika terjadi di usia 25-an. Kenapa?

Ada berbagai alasan kenapa putus hubungan di usia25-an itu terasa lebih berat, di antaranya;

Karena di usia ini, umumnya seseorang sudah berencana cukup serius tentang masa depan. Sehingga hubungan yang dijalani pun tak lagi main-main. Tak heran ketika hubungan yang terjalin kandas, seseorang akan merasa mimpi-mimpi masa depannya ikut kandas.

Terlalu lelah untuk kembali ke titik awal dan memulainya bersama orang baru dari titik nol. Di usia yang terbilang dewasa, kembali berkenalan, PDKT, dan membangun hubungan baru lagi itu akan terasa melelahkan. Bahkan mereka cenderung bingung bagaimana untuk memulainya kembali. Karena malas melakoni yang satu ini pula banyak orang yang rela mempertahankan hubungannya mati-matian walau jelas sudah tidak sehat.

Putus cinta di usia 25-an terasa lebih berat ketimbang saat masih remaja. (Foto: unsplash.com)

Terlintas pikiran belum tentu akan cocok dengan orang baru, lalu ditambah dengan keengganan untuk membuang waktu. Saat seseorang sudah berniat serius pacaran untuk menuju pernikahan, tentu dia akan mencurahkan hampir seluruh energinya untuk membuat hubungan tersebut berjalan dengan baik. Ketika upaya tersebut tidak membuahkan hasil yang diinginkan, tak jarang memberi efek demeotivasi. Sehingga membuat seseorang cenderung memandang masa depannya sebelah mata.

Begitulah kira-kira gambaran mengapa putus cinta di usia 25-an dirasa lebih berat dibanding ketika remaja.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading